Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi, M. Khoiri. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Banyuwangi menyarankan petani beralih menggunakan pupuk organik dan tak bergantung pada pupuk berbahan kimia.
"Sekarang ini kami tengah menggarap terkait target pengggunaan pupuk organik di Banyuwangi," kata Plt Kepala Dispertapa Banyuwangi, M. Khoiri, Selasa (17/1/2023).
Dia berharap, pupuk organik dipakai oleh petani pada
lahan pertaniannya. Karena menurutnya, kandungan pupuk organik dapat
memperbaiki kesuburan tanah maupun unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Bahkan, pupuk organik memiliki manfaat yang jauh lebih
banyak dibandingkan dengan pupuk kimia. Karena selain dapat mempengaruhi
produksi tanaman, juga lebih terjangkau dibanding pupuk kimia atau anorganik.
"Tahun ini sudah ada sekitar 100 hektar lahan
pertanian yang menggunakan pupuk organik," katanya.
Dia mencontohkan kelompok tani di Kecamatan Sempu yang
sudah merasakan manfaat menggunakan pupuk organik. Hampir setiap minggu, kata
Khoiri, petani buah naga di Sempu mampu melayani ekspor buah naga ke luar
negeri.
"Arah kami kedepan, tak hanya petani buah naga saja
yang memakai pupuk organik, kami harap semuanya menggunakan," ujarnya.
Pemerintah Banyuwangi kini tengah berupaya membiasakan
para petani menggunakan pupuk organik dalam bentuk cair maupun padat.
"Penggunaan pupuk organik ini kita garap secara
berjenjang, untuk merubah perilaku petani yang biasanya menggunakan kimia,
pelan-pelan kita rubah agar beralih menggunakan pupuk organik dan mengurangi
penggunaan pupuk bahan kimia," pungkasnya. (fat)