Politeknik Negeri Banyuwangi Latih Petani Ubah Air Limbah Kolam Lele Jadi Pupuk CairPoliteknik Negeri Banyuwangi

Politeknik Negeri Banyuwangi Latih Petani Ubah Air Limbah Kolam Lele Jadi Pupuk Cair

Tim pengabdian Poliwangi gelar pelatihan pengelolaan limbah air kolam lele menjadi pupuk cair. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) terus menunjukkan komitmennya sebagai kampus vokasi yang dekat dengan masyarakat. Tidak hanya mencetak lulusan siap kerja, Poliwangi juga aktif mendorong inovasi di bidang pertanian melalui program pengabdian masyarakat.

Salah satunya diwujudkan lewat pelatihan pemanfaatan limbah air kolam lele menjadi pupuk cair di Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, pada Jumat (15/8/2025).

Narasumber utama kegiatan, Dr. Danang Sudarso Widya Prakoso Joyo Widakdo, S.P., MM., menegaskan bahwa air bekas kolam lele yang biasanya terbuang begitu saja sebenarnya menyimpan potensi besar sebagai pupuk organik cair.

Baca Juga :

“Air kolam lele kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman,” jelas Dr. Danang, akademisi yang kompeten di bidang pertanian itu, Selasa (26/8/2025).

“Dengan pengolahan sederhana, limbah ini bisa menjadi pupuk cair yang tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia,” imbuhnya.

Selain Dr. Danang, hadir pula Nanda Rusti, S.P., M.Sc. dan Maghfirotul Amaniyah, S.P., M.Si. yang memaparkan teknik pengolahan serta manfaat ekologis penggunaan pupuk cair bagi pertanian berkelanjutan.

Para petani setempat juga diajak praktik langsung mengolah limbah air kolam hingga siap digunakan di lahan pertanian.


Petani Desa Mangir antusias saat praktik langsung pengelolaan limbah air kolam lele. (Foto: Istimewa)

Dua mahasiswa Poliwangi, Arif Hidayatulloh dan Adinda Alya Ervanda, turut mendampingi petani dalam sesi demonstrasi.

Pelatihan ini mendapat sambutan hangat dari kelompok tani Desa Mangir, perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rogojampi, Babinsa Desa Mangir, serta Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Rogojampi yang ikut memberikan dukungan penuh.

Salah seorang petani menyebut kegiatan ini memberi solusi nyata untuk mengelola limbah sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian.

Dr. Danang berharap, teknologi tepat guna ini bisa segera diterapkan petani Mangir sehingga tercipta sistem pertanian yang lebih berkelanjutan. (man)