Sejumalah warga berstatus OTG jalani senam bersama. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sebanyak 64 warga di tiga RT Dusun Jati Mulyo, Desa Glagah Agung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi masih terus menjalani isolasi mandiri di dalam kampung hingga, Minggu (27/06/2021) pagi.
Seluruh akses masuk, maupun keluar di kampung ini masih dijaga ketat oleh petugas Kepolisian dan TNI. Pembatasan aktivitas warga di kawasan ini masih diberlakukan, mengingat puluhan warga yang menjalani isolasi masih berstatus positif corona.
Terdeteksinya klaster di tiga RT
ini diduga berasal dari klaster tukang pembuat peti buah, klaster warung makan
hingga klaster hajatan.
“Awalnya memang ada laporan warga
pada tukang pembuat peti buah yang terjangkit Covid-19. Namun kita tidak bisa
memastikan benar tidaknya asal muasal klaster dari situ,” kata Mimin Budiati,
Kepala Desa Glagah Agung, Purwoharjo.
“Ada dugaan dari klaster lain yakni
dari klaster hajatan dan warung. Sampai saat ini ada 64 warga di RT-05,
RT-06 dan RT-07 yang masih positif covid-19. Alhamdulillah semuanya OTG,” imbuhnya.
Agar imunitas tubuh tetap terjaga,
puluhan warga dari berbagai usia yang menjalani isolasi mandiri di dalam
kampung ini tetap diminta aktif untuk berolahraga. Berbagai kegiatan olahraga
seperti senam pagi, hingga bermain voli tetap dijalankan warga setiap harinya.
Meski berstatus positif corona,
seluruh warga yang terjangkit ini tampak antusias mengikuti kegiatan olahraga
pagi yang dianjurkan oleh tim satgas. Seluruhnya tampak sehat, karena mereka
merupakan pasien tanpa gejala alias OTG.
“Iya, mereka tetap aktivitas
seperti biasanya di dalam kampung. Dengan menerapkan protokol seperti pakai
masker dan jaga jarak, mereka tetap diminta oleh petugas medis Puskesmas untuk
aktif berolahraga. Ada yang senam bahkan ada yang bermain voli,” tambahnya
Posko PPKM Mikro siapkan
konsumsi bagi warga berstatus OTG. (Foto: Istimewa)
Sebagai bentuk dukungan moral
kepada warga yang terjangkit Covid-19, pihak desa setempat, bersama Tagana dari
Dinas Sosial maupun relawan dari warga desa tetangga langsung membuka dapur
umum di kawasan ini.
Dapur umum ini didirikan untuk
menyuplai makanan, maupun kebutuhan warga lainnya selama masa lockdown lokal
diberlakukan kawasan ini. “Kita suplai untuk asupan makanan tiga kali
sehari. Semua bahu membahu membantu hingga masa isolasi mandiri selesai
dilakukan. Mudah-mudahan semuanya bisa segera sehat,” jelas Kades perempuan
ini.
Sementara itu, data dari Satgas
Penanganan Covid-19 Jawa Timur mencatat, hingga tanggal 26 Juni 2021, di
Banyuwangi sudah ada 7.223 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 444 kasus
aktif, 6.064 sembuh dan 715 orang telah meninggal dunia.
Melonjaknya data harian kasus terkonfirmasi Covid-19 di Banyuwangi ini terdeteksi setelah ditemukannya sejumlah klaster yang tersebar di berbagai wilayah. Mayoritas klaster yang ditemukan muncul setelah warga melakukan kegiatan yang menimbulkan adanya kerumunan. (man)