Baca Juga :

• Bupati Ipuk Fiestiandani Ajak Anak Muda Banyuwangi Jadi Agen Sadar Hukum
• Banyuwangi Berdayakan Istri Nelayan untuk Kembangkan Usaha Olahan Ikan
• Diundang ASEAN Smart City Network, Bupati Ipuk Beber Program Smart Kampung
• Tak Mau Kecolongan, Banyuwangi Batasi Lalu Lintas Ternak Antisipasi Antraks
• Minimalisir Risiko Rabies, Banyuwangi Vaksin Anjing dan Kucing di Wilayah Pinggiran

"Memasuki hari keempat ini sudah ada sekitar 576 pelanggar. Pelanggar lalu lintas didominasi pengendara roda dua," kata Randy, Kamis (13/7/2023).

Randy mengungkapkan, ratusan pelanggar itu tertangkap kamera ETLE yang terpasang di 4 lokasi. Di antaranya, di Jalan S. Parman ada 70 pelanggar, Sukowidi 202 pelanggar, di Jalan PB Sudirman 112 pelanggar, dan Jalan Ahmad Yani 192 pelanggar.

"Jenis pelanggaran yang ditemukan antara lain tidak memakai helm, melawan arus dan menerobos lampu merah," ujarnya.

Satlantas Polresta Banyuwangi dalam operasi ini memaksimalkan penjaringan menggunakan tilang elektronik. Maka untuk penindakan juga tidak dilakukan secara langsung atau di tempat.

Kamera ETLE mengawasi sejumlah pengendara di Traffic Light Banyuwangi. (Foto: Fattahur)

"Adanya operasi ini pengendara yang kedapatan melanggar diharapkan bisa mendapatkan efek jera dan lebih tertib berlalu lintas," kata dia.

"Tidak hanya ketika ada Operasi Patuh, setiap hari kami ingatkan dan imbau kepada masyarakat pengguna jalan agar berhati-hati di jalan dan lengkapi surat-surat," tambahnya.

Selain pemantauan melalui ETLE, Satlantas Polresta Banyuwangi juga gencar melakukan operasi di titik-titik rawan pelanggaran. "Pengendara yang terjaring razia juga kita berikan edukasi tentang pentingnya keselamatan saat berkendara," kata Randy.

Operasi Patuh Semeru masih akan berlangsung hingga Minggu, 23 Juli 2023. Pihak kepolisian berharap tingkat kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas meningkat. (fat)