Sambut Nuzulul Quran, Pemkab Banyuwangi Gelar Khataman Akbar untuk BangsaPemkab Banyuwangi

Sambut Nuzulul Quran, Pemkab Banyuwangi Gelar Khataman Akbar untuk Bangsa

(Foto: Humas/kab/bwi)

KabarBanyuwangi.co.id - Peringatan Nuzulul Quran yang dilaksanakan dalam menyambut 17 Ramadan digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan khataman akbar. Tak kurang dari 250 hafidhoh yang tergabung dalam Jamiyyah Hifdzil Quran (JHQ) Banyuwangi mengikuti kegiatan tersebut.

Sesuai protokol kesehatan, kegiatan digelar di dua tempat, yaitu Pendopo Sabha Swagata Blambangan dan Kantor Pemkab Banyuwangi. Mereka mengkhatamkan Al-Quran dari pagi hingga sore hari pada Rabu (28/4/2021).

Rangkaian acara tersebut, menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, adalah bagian dari munajat untuk keselamatan bangsa. Dengan berkah turunnya Al-Quran, Ipuk mengharapkan berbagai tantangan bangsa, khususnya di Banyuwangi dapat dilewati dengan baik.

Baca Juga :

“Bangsa kita sedang berduka. Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum reda, kita mendengar kabar kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam. Semoga dengan berkah khataman Al-Qur’an ini, bangsa Indonesia pada umumnya dan Banyuwangi pada khususnya, diberikan keselamatan dan kesejahteraan,” harap Ipuk.

Khotmil Quran ini diikuti oleh Ibu Nyai dari sejumlah pesantren di Banyuwangi. Di antaranya Ibu Nyai Hj. Handariyatul Masruroh Syafaat dari PP. Darussalam Blokagung, Tegalsari; Nyai Hj. As’adah Askandar dari PP. Mambaul Ulum Sumberberas, Muncar, Nyai Hafidzah, Nyai Nikmatur Rohmah dan Nyai Mahmudah Ahmad serta sejumlah ibu nyai lainnya.

Setelah khatam, semua peserta berkumpul kembali di Pendopo untuk melaksanakan doa bersama khotmil Quran. Semua jajaran SKPD turut hadir. Tak terkecuali Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah.

Setelah doa dilanjutkan dengan mauidzah hasanah. Nyai Handariyatul Masruroh yang didaulat untuk memberikan tausiyah. Ia mengungkapkan kaitan antara Al-Quran dan kaum perempuan.

"Kebetulan ini masih bulan April, bulannya Ibu Kartini, perlu kiranya mengetahui bahwasannya beliau adalah sosok yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap Al-Quran," paparnya.

Sebagaimana diketahui, Kartini merupakan sosok perempuan Nusantara yang mendorong pembelajaran tafsir Qur'an berbahasa Jawa terhadap kaum perempuan. Dari pemahamannya terhadap nilai-nilai al-Quran inilah, menginspirasi perjuangannya dalam memperjuangkan emansipasi kaum wanita.

"Sebagai penghafal Al-Quran kita harus belajar kepada Ibu Kartini. Bagaimana beliau memperjuangkan kesetaraan pendidikan hingga jaminan kesehatan bagi kaum perempuan. Karena hal tersebut adalah spirit dari Al-Quran itu sendiri," pungkasnya.  

Di ujung acara, Bupati Banyuwangi juga menyalurkan bantuan usaha untuk 20 orang Hafidzah, dengan total bantuan sebesar 50 juta rupiah. (Humas/kab/bwi)