(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis mengunjungi dua keluarga awak KRI Nanggala-402.
Mereka adalah istri Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, warga Desa Ketapang; dan istri Sertu (Mes) Dedi Hari Susilo, warga Kelurahan Mojopanggung. Serda Pandu adalah operator senjata, sementara Sertu Dedi sebagai juru diesel pada KRI Nanggala 402.
Kunjungan pertama dilakukan ke
rumah Mega Dian Pratiwi, istri Serda Pandu. Juga mertua serta adik ipar korban.
Begitu tiba, Mega langsung menangis sesenggukan sambil memegang pundak Ipuk
erat. Suasana haru tak terelakkan.
”Suami saya sudah tenang di sisi
Allah, Bu,” ujar Mega.
“Aamiin…aamiin. Insha Allah Mas Pandu syahid, syahid, syahid. Sabar, ikhlas ya Mbak,” jawab Ipuk.
Mega dan sang suami baru dua bulan
menjalani bahtera rumah tangga. Pada Rabu (21/4/2021) pukul 02.00 dinihari,
Pandu masih berkirim pesan kepada Mega. "Mas Pandu pamit berlayar, minta
doa supaya lancar. Setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi," tutur
Mega.
Itulah percakapan pesan terakhir
antara Pandu dan Mega, hingga akhirnya kabar duka itu datang. Bupati Ipuk dan
Danlanal Eros beserta istri tampak terus menenangkan keluarga Serda Pandu.
Mereka berbincang dari hati ke hati untuk saling menguatkan.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Selanjutnya, Bupati Ipuk dan
Danlanal Eros menuju kediaman Sertu Dedi. Ipuk bertemu Fitri Arumsari, istri
Dedi. Begitu melihat Ipuk, Fitri langsung jatuh di pundak Ipuk sambil
menangis sesenggukan.
Di sana, juga ada ibu korban,
Haniyah, yang sangat terpukul atas kepergian putra sulungnya. Dengan mata
terpejam, Haniyah menceritakan putranya kepada Ipuk.
”Dia anak kesayangan kami,
kebanggaan kami. Doakan anak kami ya Bu,” ujar Haniyah.
Ipuk memeluk Fitri dan Haniyah.
Ketiganya larut dalam haru. Isak tangis memenuhi ruangan. ”Mas Pandu dan Mas
Dedi adalah warga Banyuwangi. Beliau bukan hanya kebanggaan keluarga, bukan
hanya kebanggaan Mbak Mega, bukan hanya kebanggaan Mbak Fitri, tapi kebanggaan
Banyuwangi dan Indonesia,” ujar Ipuk.
”Pemkab Banyuwangi menyampaikan
belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kita doakan Mas Pandu, Mas Dedi, dan
seluruh awak KRI Nanggala-402 mendapat tempat termulia di sisi Allah, Tuhan
Yang Maha Kuasa,” imbuhnya.
Ipuk mengatakan siap mendukung segala
kebutuhan keluarga dalam menghadapi masa sulit ini. Bila diperlukan, dinas
terkait siap mengirimkan psikolog untuk mendampingi pemulihan keluarga.
Bupati Ipuk langsung
menginstruksikan kepada dinas terkait untuk membantu istri korban. Seperti
diketahui, istri Serda Pandu merupakan bidan magang di Puskesmas Klatak,
Kecamatan Kalipuro. Sementara istri Sertu Dedi dulunya pernah mengabdi sebagai
guru honorer di SDN Pakis sebelum mengikuti suaminya bertugas ke Surabaya.
“Kami upayakan memberikan prioritas
bagi keluarga untuk seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
tahun depan. Ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa Mas Pandu dan Mas Dedi,
meski pastinya ini tidak sebanding dengan pengabdian tulus beliau kepada
bangsa,” ujar Ipuk.
Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P)
Eros Wasis juga menegaskan akan terus mendampingi dan memperhatikan keluarga
korban. Salah satunya, TNI AL khususnya Lanal Banyuwangi menyatakan siap
membimbing keluarga Serda Pandu hingga sukses menjadi TNI AL. Serda Pandu
sendiri telah berpesan agar adik iparnya bisa masuk menjadi bagian korps TNI
AL.
“Lanal Banyuwangi akan mendampingi, Insya Allah sampai berhasil masuk menjadi TNI AL, menggantikan almarhum,” kata Eros. (Humas/kab/bwi)