(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Konsistensi Pemkab Banyuwangi dalam pelestarian bahasa daerah, yakni Bahasa Using mendapat apresiasi positif.
Menteri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim memberikan penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) kepada Banyuwangi yang dinilai berkontribusi dalam upaya pelestarian bahasa Using yang merupakan bahasa suku asli Banyuwangi.
Penghargaan Revitalisasi Bahasa
Daerah 2024 diserahkan kepada 19 daerah se-Indonesia. Kabupaten Banyuwangi
merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang menerima penghargaan tersebut.
“Terima kasih pemerintah pusat
terus mengapresiasi Banyuwangi. Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk
terus melestarikan bahasa Using secara masif, sebagai bahasa asli Banyuwangi,”
kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ipuk mendukung penuh upaya
pemerintah pusat dalam melakukan revitalisasi bahasa daerah.
“Kekayaan budaya, termasuk bahasa
daerah, tidak boleh punah. Kekayaan ini harus kita rawat agar bisa diwariskan
kepada anak cucu kita kelak,” tegas Ipuk.
Penghargaan tersebut diserahkan
Menteri Nadiem kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra)
Pemkab Banyuwangi, M.Y Bramuda saat Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional di
Jakarta, Kamis (2/5/2024) kemarin.
Bramuda menjelaskan penghargaan ini
diberikan berdasarkan hasil verifikasi dari badan bahasa Kemendikbud Ristek,
atas usulan dari balai bahasa Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi mendapatkan
penghargaan ini karena memenuhi tiga indikator penilaian.
Pertama, adanya regulasi Peraturan
Bupati Nomor 69 Tahun 2003, tentang Pemberlakuan Muatan Lokal Bahasa Using pada
Pendidikan Dasar di Banyuwangi.
Kedua, dukungan anggaran dalam
pelestarian bahasa Using. Ketiga, adanya kegiatan pelajar berbahasa Using,
seperti Festival Literasi Bahasa Using dan Festival Padang Ulanan.
“Selain itu, setiap hari Kamis
pemkab juga mewajibkan seluruh sekolah dan instansi untuk mengenakan seragam
pakaian adat Using,” ungkapnya.
“Inilah cara yang dilakukan pemkab untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat pada budaya serta bahasa lokal Banyuwangi,” pungkasnya. (humas/kab/bwi)