
(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah rakor dan bimtek Eksekutif-Legislatif, Pimpinan dan Anggota Fraksi Gerindra DPRD Provinsi kepala daerah, serta DPRD kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani hadir dalam pembukaan rakor yang digelar DPD Partai Gerindra Jawa Timur mulai 8 hingga 10 Desember 2025 tersebut.
Bimtek ini merupakan konsolidasi
kader Gerindra untuk mengawal program-program prioritas Presiden Prabowo
Subianto, khususnya yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan kemajuan bangsa.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
yang hadir dalam pembukaan, berterima kasih telah memilih Banyuwangi menjadi
lokasi Bimtek.
"Terima kasih telah memilih
Banyuwangi sebagai lokasi Bimtek. Dan kami juga berharap mudah-mudahan kegiatan
hari ini menjadi penguat antara eksekutif dan legislatif," kata Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk
mengatakan pembangunan Banyuwangi sejalan dan searah dengan kebijakan nasional
Presiden Prabowo.
"Kami sangat memahami konsep
Bapak Presiden. Di mana beliau ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dan kami juga melakukan langkah-langkah itu di Kabupaten Banyuwangi," kata
Bupati Ipuk, Senin (8/12/2025).
Ipuk menjelaskan berbagai program
kolaboratif Pemkab bersama legislatif telah menunjukkan hasil positif, terutama
dalam menekan angka kemiskinan secara konsisten setiap tahun.
"Ketika kami menjabat pada
2020 angka kemiskinan Kabupaten Banyuwangi berada di angka 8 persen dan saat
ini sudah mencapai angka 6,13 persen. Ini berkat dukungan salah satunya dari
sahabat-sahabat Partai Gerindra," kata Ipuk.
Ipuk menambahkan, Banyuwangi
turut menyelaraskan diri dengan berbagai program strategis nasional seperti
Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat (SR) sebagai upaya memperkuat
kesejahteraan dan kualitas pendidikan masyarakat.
Terkait MBG, menurut Ipuk untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat telah meminta agar pasokan bahkan makanan
untuk MBG disuplai dari petani dan peternak lokal Banyuwangi.
"Selama mencukupi kami telah
meminta agar SPPG menyuplai bahan dari petani dan peternak di desa-desa
Banyuwangi, agar banyak masyarakat yang mendapat manfaat dari program Bapak
Presiden ini," kata Ipuk.
Sementara terkait Sekolah Rakyat,
kini di Banyuwangi terdapat dua sekolah yang dihuni oleh ratusan siswa dari
keluarga tidak mampu.
Anggota Dewan Pembina DPP Partai
Gerindra, Wihadi Wiyanto, menyampaikan program nasional seperti MBG dirancang
tidak hanya memenuhi gizi anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat di
daerah.
Dia mengatakan suplai kebutuhan
MBG akan membuka peluang bagi petani, peternak, hingga koperasi desa melalui
skema Koperasi Desa Merah Putih, yang sedang dikembangkan untuk menopang rantai
pasok.
"Kebijakan sekolah rakyat
menjadi komitmen Bapak Presiden terhadap layanan pendidikan gratis bagi
anak-anak tidak mampu tanpa mengurangi kualitas pembelajaran. Kepala daerah dan
teman-teman Gerindra harus mendukung ini," tegas Wihadi.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa
Timur, Anwar Sadad menambahkan, pembangunan hanya dapat berjalan optimal
apabila kepala daerah dan legislatif menjaga harmoni serta menyelaraskan
kebijakan dengan pemerintah pusat.
"Sinkronisasi program pusat dan daerah memastikan masyarakat menerima manfaat dari berbagai kebijakan prioritas dari Bapak Presiden," ujarnya. (humas/kab/bwi)