
(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kementerian Pariwisata memberikan penghargaan Most Inspiring Tourism Leader (MITL)pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Most Inspiring Tourism Leader diberikan kepada kepala daerah yang mampu menggerakkan pariwisata di wilayahnya dan berkontribusi dalam memajukan pariwisata Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam ajang Wonderful Indonesia Award 2025, di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (5/12/25).
Penghargaan ini hanya diberikan
pada tiga kepala daerah di Indonesia, mewakili kategori provinsi, kota dan
kabupaten. Salah satunya bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menerima
langsung perhargaan dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
Menpar mengatakan penghargaan
diberikan karena kontribusi nyata dalam pengembangan destinasi, peningkatan
pelayanan serta penguatan ekositem pariwisata yang berkelanjutan.
Bupati Ipuk menjadi salah satu
pemimpin daerah yang dinilai pemerintah sebagai sosok penting dalam
pengembangan pariwisata nusantara. Berbagai terobosan Ipuk selama memimpin
Banyuwangi berperan besar untuk kemajuan pariwisata daerah, yang juga berdampak
pada pariwisata Indonesia.
Menurut Menpar ini tidak hanya
menjadi ajang penghargaan, tetapi juga instrumen perubahan yang memperkuat
kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, dalam memastikan arah pembangunan
pariwisata nasional tetap berada di jalur yang benar.
“Wonderful Indonesia Awards
adalah cermin perjalanan bersama. Kita ingin memastikan pariwisata Indonesia
tumbuh dengan arah yang tepat, kuat, dan berkelanjutan,” ujar Menteri
Widiyanti.
Ipuk berterima kasih atas
penghargaan ini. Menurutnya Banyuwangi tidak hanya membangun pariwisata,
tetapi menumbuhkan ketahanan masyarakat melalui inovasi, kolaborasi, dan
keberanian mengambil keputusan.
“Kami telah menegaskan visi
pariwisata Banyuwangi dalam lima tahun menjadi pariwisata unggul berdaya saing
dan memberi manfaat besar bagi masyarakat. Apapun program daerah yang kami
lakukan, ujungnya adalah untuk meningkatkan kesejahteran, mengentaskan
kemiskinan, termasuk dari sektor pariwisata juga,” kata Ipuk.
“Kami terus berbenah, terus
menjaga Banyuwangi tetap menarik untuk terus dikunjungi. Tidak hanya destinasi
yang terus kita garap, tapi atraksi wisata juga kami desain agar menarik
wisatawan. Dengan demikian wisatawan terus tetap datang ke Banyuwangi,” tambah
Ipuk.
Ipuk juga terus mendorong desa
wisata yang saat ini telah ada 99 desa. Bahkan baru saja Desa Adat Osing
Kemiren, ditetapkan menjadi bagian Jaringan Desa Wisata Terbaik Dunia, The Best
Tourism Villages Upgrade Programme 2025, oleh United Nations Tourism (UN
Tourism) - Badan Pariwisata PBB.
Selain itu Ipuk juga terus
berinovasi di sektor wisata, salah satunya Ijen Golden Route. Hasilnya
kunjungan wisatawan ke Banyuwangi terus meningkat.
Pada 2024 total kunjungan
wisatawan ke Banyuwangi sebanyak 3.405.145 orang, dimana ada kenaikan sebanyak
7 persen dari tahun 2023.
Dari jumlah itu, wisatawan
domestik yang datang ke Banyuwangi sebanyak 3.282241 orang. Sementara jumlah
wisatawan mancanegara tercatat 122.904 orang.
“Seiring peningkatan wisatawan, juga terjadi peningkatan ekonomi Banyuwangi, antara lain pendapatan perkapita dari Rp58,08 juta pada 2023 menjad Rp. 62,09 juta pada 2024. PDRB meningkat dari Rp. 101,29 triliun pada 2023 menjadi Rp. 108,92 triliun di 2024,” tambah Ipuk. (humas/kab/bwi)