(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Kabupaten Banyuwangi kembali terpilih sebagai lokasi pelaksanaan program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) yang digelar Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Selama dua bulan, 9 peserta dari 9 negara akan mengikuti, mengeksplor dan berlatih tentang seni budaya Banyuwangi.
Para peserta tersebut berasal dari Rusia, Qatar, Australia, Kazakhstan, India, Filipina, Malaysia, Timor Leste, dan Indonesia. Mereka tinggal di Banyuwangi mulai 6 Juni - 5 Agustus 2023 untuk mempelajari ragam seni dan budaya asli Bumi Blambangan. Seperti tarian, lagu daerah, kuliner, adat istiadat, dan sebagainya.
Setelah sepekan lebih tinggal dan
mengeksplor seni budaya Banyuwangi, mereka mengaku sangat terkesan. Hal itu
diungkapkan mereka saat bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Kantor
Pemkab, Senin (12/6/2023).
“Sudah belajar musik khas
Banyuwangi. Sepertinya cocok dikolaborasikan dengan musik khas kami (Filipina).
Jadi terinspirasi membuat lagu yang menggabungkan dua budaya ini,” ujar Rafael
Jose Manulid, peserta asal Filipina, yang merupakan seorang penulis lagu.
Hal senada juga diungkapkan
Aleksandra Fedorova dari Rusia. Mahasiswa yang tertarik dengan musik
tradisional Indonesia ini mengaku senang bisa mendapat kesempatan belajar seni
budaya Banyuwangi.
“Pengalaman di sini, akan saya
sharing di Rusia. Tariannya, lagu, musik, semuanya. Saya juga akan ceritakan
kalau masyarakat di sini sangat ramah. Pasti betah di Banyuwangi,” ujarnya.
“Kulinernya juga enak-enak.
Apalagi kopinya. Bikin ketagihan. Biasanya di saya hanya minum 2 gelas
per hari, di sini bisa sampai lima gelas sehari,” timpal peserta lainnya dari
Qatar.
BSBI merupakan salah satu program
unggulan Kemenlu sejak 2003 untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia
kepada masyarakat dunia. Dalam pelaksanaan kali ini, BSBI diikuti sebanyak 45
peserta dari 34 negara. Mereka ditempatkan di 5 kabupaten/kota yang berbeda,
salah satunya Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani mengaku menyambut baik program tersebut. Ipuk berharap, 9 mahasiswa
ini akan menjadi "ambassador" Banyuwangi ketika mereka usai program
dan kembali ke negaranya.
“Selamat datang, selamat
mempelajari seni budaya Banyuwangi. Kami senang program ini terus
berkelanjutan. Semoga semua merasa senang dan saat usai nanti semuanya bisa
ikut mempromosikan Banyuwangi,” kata Ipuk.
Selain berlatih seni budaya, Ipuk
juga berharap para peserta BSBI bisa memberi inspirasi bagi para pelaku seni
dan budaya di Banyuwangi. “Mereka ini kan dari berbagai latar budaya yang
berbeda. Tentunya selama dua bulan di sini, banyak hal yang bisa di-sharing-kan
untuk pengembangan budaya Banyuwangi. Pastinya ada ide yang bisa dibagi untuk
memperkaya atraksi dan agenda wisata Banyuwangi,”kata Ipuk.
Diketahui, selama program
berlangsung para peserta BSBI belajar seni budaya Banyuwangi yang dipandu oleh
sanggar seni Lang-Lang Buana yang digawangi Sabar Hariyanto.
Ini merupakan tahun ke-6 Banyuwangi terpilih sebagai lokasi program BSBI Kemenlu. Sebelumnya, pada 2019 Banyuwangi juga dipilih sebagai tuan rumah Pagelaran Seni Indonesia Channel (Inchan) yang merupakan puncak acara pelaksanaan program BSBI. (humas/kab/bwi)