SMPN 3 Songgon hang mengajarkan Muatan Lokal Bahasa Using. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sadar anak didiknya mayoritas Using, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Songgon, Mashudi tegas mengganti muatan lokal bahasa Jawa dengan muatan lokal bahasa Using mulai tahun ajaran 2020/2021.
Sekolah beralamat di Jl.Iskandar Muda No.126 Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, yang notabene berada di kawasan masyarkat Using, kini mulai menggeliat berbagai kegiatan ekstra kulikuler, baik yang dikerjakan secara individu mapun kelompok.
“Setelah kurikulum diubah ke bahasa Using dan masa
pembelajaran berjalan, persoalan berikutnya muncul. Siapa guru yang punya
kewenangan mengajar bahasa Using?,” ujar Mashudi kepada KabarBanyuwangi.co.id
melalui WhatsApp (WA), Rabu (9/6/2021).
“Ternyata tidak ada. Apalagi berdasar kebutuhan ideal harus
sarjana pendidikan bahasa Using, tentu tambah sulit,” imbuh Kepala SMPN 3
Songgon yang menjabat sejak 17 Januari 2020.
Kegiatan ekstra kulikuler di SMPN 3 Songgon
mulai digairahkan lagi. (Foto: Istimewa)
Namun demikian tidak ada kesulitan yang tidak bisa diatasi,
Mashudi memberikan kesempatan guru yang bersedia dan memiliki kemampuan
berbahasa Using. Dialah yang ditugasi mengampu mata pelajaran bahasa Using,
untuk siswa-siswi yang mayoritas Using.
“Tidak cukup sampai di sini, persoalan lain muncul
adalah tidak adanya referensi berupa buku-buku pelajaran tentang bahasa Using. Saya
ke Perpusda Banyuuwangi, tetapi tidak ada buku pelajaran bahasa Using. Kalau ke
DKB saya belum ke sana, insyaallah segera ke sana,” ucapnya.
Mashudi menceritakan, sejumlah SMPN di Banyuwangi sangat
jarang yang mengajarkan bahasa Using. Tahun 2019 Balai Bahasa Jatim pernah
menghubungi Mashudi, untuk mencarikan sekolah yang masih mengajarkan bahasa
Using. Namunh hingga sekarang tidak ada kelanjutannya.
“Dulu pernah diterbitkan buku pelajaran berbahasa Using,
ketika Bapak Dwi Yanto masih menjadi pimpinan di Dinas Pendidikan Banyuwangi.
Namun sekarang, kami kesulitan menemukan jejak buku tersebut. Sementara ini,
kami mengajarkan bahasa Using dengan teori kebahasaan meminjam teori bahasa
Jawa,” pungkas Mashudi. (sen)