Status Gunung Ijen Naik Menjadi Waspada, Warga Diimbau Hati-hati Potensi Keluarkan Gas BerbahayaTWA Kawah Ijen

Status Gunung Ijen Naik Menjadi Waspada, Warga Diimbau Hati-hati Potensi Keluarkan Gas Berbahaya

Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Gunung Ijen. (Foto: Fattahur/Dok).

KabarBanyuwangi.co.id – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, ditutup sementara pasca statusnya naik dari level 1 (normal) menjadi level 2 (waspada).

Penutupan ini berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

Surat bernomor SE.1289/K2/BIDTEK.1/KSA/07/2024, yang ditandatangani Kepala Balai BKSDA, Nur Patria Kurniawan, tertanggal 12 Juli 2024 itu menjelaskan, penutupan TWA Kawah Ijen dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga :

Penutupan itu mempertimbangkan rilis resmi yang diumumkan oleh Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) RI, Muhammad Wafid, bernomer 82/KM.05/BGL/2024.

Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Suparjan mengatakan, kenaikan status itu terhitung sejak 12 Juli 2024 pukul 22.000 WIB, dengan rekomendasi yang disesuaikan potensi ancaman bahaya terkini.

Berdasarkan pengamatan PPGA Ijen di Banyuwangi, periode 12 Juli 2024 pukul 00.00-24.00 Wib, gempa hembusan terjadi sebanyak 7 kali, amplitudo 15-46 mm, dengan durasi 19-78 detik.

"Kemudian gempa tektonik jauh terjadi sebanyak 3 kali, amplitudo 11-31 mm, S-P : 29-53 detik, dengan durasi 126-143 detik," kata Suparjan di Pos PGA Ijen Banyuwangi, Sabtu (13/7/2024).

Tak hanya itu, di gunung setinggi 2386 (mdpl) meter di atas permukaan laut itu, gempa tremor menerus (microtremor) juga terekam dengan amplitudo 0.5-46 mm atau dominan 15 mm.

"Secara visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah," ucap Suparjan.

Sedangkan pantauan secara meteorologi, lanjut Suparjan, cuaca di kawasan Ijen cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin juga bertiup sedang ke arah timur. Suhu udara 18-30 derajat celsius dan kelembaban udara 37-83 derajat.

Suparjan mengimbau masyarakat untuk waspada dan berhati-hati, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar aliran Sungai Banyu Pait. Sebab potensi keluarnya gas dari danau Kawah Ijen cukup berbahaya.

"Dalam radius 1.500 meter dari kawah dilarang ada aktivitas. Jika tercium bau gas sulfur atau belerang yang menyengat, maka masyarakat diminta menggunakan masker penutup alat pernapasan," tambahnya. (fat)