Jembatan di Desa Sumberbulu, Songgon ambrol akibat luapan Sungai Badeng, Minggu (29/6/2025). (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Banjir bandang yang melanda Sungai Badeng di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, sejak beberapa hari lalu menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur.
Jembatan penghubung utama antara Desa Songgon dan Desa Sumberbulu nyaris ambruk diterjang derasnya aliran sungai, membuat akses jalan dan saluran air bersih di wilayah tersebut terputus total, Minggu (29/6/2025).
Peristiwa ini terjadi ketika debit air Sungai Badeng
meningkat drastis pasca hujan deras yang mengguyur kawasan lereng Gunung Raung.
Luapan air disertai material lumpur dan batu besar menghantam sisi
jembatan hingga fondasinya ambrol.
Jembatan yang nyaris ambruk berada di dekat SMP Negeri 1 Songgon,
Desa Sumberbulu ini mengakibatkan akses warga terputus dan kendaraan, terutama
roda empat, dilarang melintasi jembatan demi keselamatan.
“Jembatan ini ambrol karena fondasinya tergerus air
Sungai Badeng yang terus naik. Sudah dua hari ini banjir tidak juga surut,”
ujar Abdul Hadi, anggota Pusdalops Kecamatan Songgon.
Sebagai langkah darurat, sistem buka-tutup diberlakukan
untuk kendaraan roda dua. Sementara itu, kendaraan roda empat, khususnya truk
logistik dan pengangkut barang, diimbau untuk tidak melintas karena
dikhawatirkan akan memperparah kerusakan struktur jembatan.
Banjir bandang ini juga membuat plengsengan di bawah
jembatan antar desa ambrol. Erosi tanah terus terjadi dan dikhawatirkan akan
semakin meluas.
Aparat kepolisian bersama BPBD Banyuwangi telah mengimbau
warga agar tidak beraktivitas di sekitar aliran Sungai Badeng demi menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek Songgon, AKP Puji Wahyono, mengatakan bahwa
dampak lainnya yang tak kalah mengkhawatirkan adalah terputusnya saluran air
bersih warga.
Pipa air yang berada di bawah jembatan ikut rusak akibat
abrasi, membuat suplai air bersih ke Desa Songgon dan Desa Parangharjo terhenti
sejak Minggu pagi.
“Saluran air bersih warga terputus total. Namun petugas
mulai melakukan perbaikan agar kebutuhan air bersih bisa segera terpenuhi,”
jelas AKP Puji, Minggu (29/6/2025).
Tak hanya jembatan utama, beberapa jembatan alternatif
yang dibuat oleh warga juga rusak akibat terjangan banjir.
Dampaknya, warga di beberapa kampung terpaksa harus
memutar arah sejauh beberapa kilometer untuk mencapai pusat aktivitas
sehari-hari.
Hingga berita ini dimuat, Senin (30/6/2025), debit air
Sungai Badeng masih tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. (man)