A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_USER_AGENT

Filename: libraries/Mylibrary.php

Line Number: 147

Backtrace:

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/libraries/Mylibrary.php
Line: 147
Function: _error_handler

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/application/controllers/News.php
Line: 18
Function: __construct

File: /home/kabarbanyuwangi/htdocs/kabarbanyuwangi.co.id/index.php
Line: 294
Function: require_once

Tahanan Mapenaling Lapas Banyuwangi Diberi Pembinaan Kepribadian Melalui Tausiah Keagamaan | Portal Kabar Seputar Banyuwangi

Tahanan Mapenaling Lapas Banyuwangi Diberi Pembinaan Kepribadian Melalui Tausiah KeagamaanLapas Kelas IIA Banyuwangi

Tahanan Mapenaling Lapas Banyuwangi Diberi Pembinaan Kepribadian Melalui Tausiah Keagamaan

Lapas Banyuwangi memberikan pembinaan bagi tahanan baru di Mapenaling. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Lapas Kelas IIA Banyuwangi memberikan pendampingan pembinaan bagi tahanan yang baru dan masih ditempatkan di kamar masa pengenalan lingkungan (Mapenaling).

Pendampingan yang diberikan meliputi pembinaan kepribadian melalui tausiah keagamaan serta pengenalan program-program pembinaan yang dijalankan di Lapas Banyuwangi.

"Tausiah keagamaan diberikan sebagai fondasi moral dan spiritual, sementara pengenalan program bertujuan agar warga binaan memahami proses pembinaan yang akan mereka jalani selama berada di Lapas,” ujar Kalapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi, Jumat (31/1/2025).

Baca Juga :

Mukaffi menjelaskan, program tersebut merupakan bagian dari upaya pembinaan berbasis pondok pesantren yang bertujuan untuk membentuk karakter kepribadian positif bagi seluruh warga binaan.

Pembentukan karakter bagi warga binaan merupakan hal penting untuk dilakukan sebagai langkah awal membentuk nilai-nilai positif yang dapat menjadi tonggak perubahan perilaku warga binaan.

“Pembinaan awal ini adalah langkah pertama untuk membentuk kepribadian yang baik dan membekali warga binaan dengan nilai-nilai positif yang dapat menjadi pegangan hidup mereka,” ungkapnya.

Mukaffi berharap, pengetahuan yang didapatkan selama proses pembinaan berbasis pondok pesantren ini tidak hanya tersebar dikalangan kamar santri, namun juga ke seluruh kamar hunian.

“Kami berharap setiap warga binaan yang telah mendapatkan pembinaan dapat menjadi agen perubahan dengan menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada rekan-rekan di kamar lainnya,” tambahnya.

Program pembinaan berbasis pondok pesantren merupakan inovasi Lapas Banyuwangi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung transformasi diri warga binaan.

Melalui pendekatan keagamaan dan pendidikan, lanjut Mukaffi, diharapkan warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu dan karakter yang lebih baik.

“Lapas Banyuwangi berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan guna mendukung proses rehabilitasi dan reintegrasi warga binaan ke masyarakat,” lanjutnya.

“Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan Lapas yang lebih kondusif dan mendukung proses perubahan positif bagi setiap individu,” pungkasnya. (fat)