PAN dihuni kader dari berbagai latar belakang. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id - Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Mufti Syafi’i mengapresiasi Partai Amanat Nasional (PAN) yang senantiasa mengakomodir Muhammadihyah.
Menurutnya, PAN memiliki garis kuat dengan Muhammadiyah. Sehingga jalinan silaturahmi dan kerja sama yang sudah terbangun selama ini merupakan hal yang positif untuk kepentingan bangsa.
“Apa yang sudah diikhtiarkan baik dari DPW PAN maupun
PDM, paling tidak ini bisa menyambung kembali silaturahmi,” ucap Mufti kepada
wartawan, Rabu (14/6/2023).
Dengan tetap terjaganya hubungan baik antara PAN dan
Muhammadiyah, menunjukkan partai berlogo matahari putih bersinar itu tidak
melupakan sejarahnya. Terlebih, PAN saat ini beranggotakan kader yang memiliki
banyak latar belakang.
“Saya kira tidak bisa dipungkiri bahwa PAN adalah partai
yang dilahirkan oleh Muhammadiyah,” ungkapnya.
Meski PAN berdiri melalui Muhammadiyah, tidak menutup
pintu bagi siapa saja yang ingin berjuang bersama. Bahkan saat ini, warga
Nahdlatul Ulama (NU) juga banyak yang bergabung dengan PAN.
PAN memiliki garis kuat dengan Muhammadiyah. Dengan
transformasi PAN yang membuka ruang politik dengan tokoh-tokoh NU, membuatnya
semakin menjadi partai semua umat. Terbukti, berbagai tokoh NU dan Muhammadiyah
berkolaborasi berjuang bersama PAN.
Tokoh NU seperti Gus Syaiful Nuri (Mas Ipung) dari Pondok
pesantren Sidogiri Pasuruan, Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh
Abdul Qodir Jailani.
Selain itu juga ada Gus Afif dari Pondok pesantren
Amanatul Ummah Mojokerto, lalu Gus Sakti itu dari Pondok Pesantren Peta ikut
berjuang bersama PAN untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. (red)