Konferensi pers Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) Ke-19 di salah satu ruangan PT Bumi Suksesindo. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Tim Rescue PT Bumi Suksesindo (PT
BSI) menjadi salah satu peserta dari 24 tim yang berlaga di event bergengsi
Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) Ke-19.
Tampil di kandang sendiri, tim PT BSI menargetkan menjadi
juara umum dalam event yang berlangsung pada 13-23 November 2022 tersebut.
"PT BSI sudah mengikuti IFRC sebanyak tiga kali, ini
yang keempat. Untuk itu kami menargetkan menjadi juara umum,” ucap Direktur PT
BSI, Riyadi Effendi, Senin (14/11/2022).
Riyadi Effendi atau akrab disapa Teddy ini mengaku, timnya
telah melakukan sejumlah persiapan dan berlatih keras sejak 10 bulan lalu
dengan menggandeng tenaga profesional, senior yang pernah menjadi peserta IFRC
dan marinir Lampon.
Selain mempersiapkan tim, perusahaan tambang emas di Desa
Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran ini juga membangun sebuah aplikasi berbasis
android bernama Merdeka IFRC. Aplikasi ini akan digunakan untuk kebutuhan
selama IFRC berlangsung, seperti penilaian dan tes peserta.
Teddy menyebut, Merdeka IFRC merupakan hasil pengembangan
tim IT PT BSI bersama tim IT PT Merdeka Copper Gold Tbk.
"Dengan berbasis digital, maka penilaian bisa dipantau
secara real time. Sehingga seluruh tim peserta bisa memantau bersama,”
jelasnya.
Aplikasi tersebut telah diserahkan kepada Pengurus
Perhimpunan Profesi Penyelamat Pertambangan dan Energi Indonesia (Pertapindo),
selaku reorganisasi dari BOD IFRC.
Deputi General Manager PT. Bumi Suksesindo, Roelly Fransza,
selaku ketua Panitia IFRC ke-19 menambahkan, selama IFRC berlangsung, 24 tim
rescue perusahaan tambang, migas, dan energi seluruh Indonesia akan unjuk gigi
di empat venue. Diantaranya site PT BSI, Pantai Pulau Merah, Pantai Marina
Boom, Gedung Wanita, dan berakhir di Gesibu Blambangan.
“Sebenarnya, IFRC akan dilangsungkan di dalam area site PT
BSI. Namun, manajemen perusahaan melihat kedatangan banyak orang dari berbagai
penjuru Indonesia untuk mengikuti event ini. Jadi sekaligus kami manfaatkan event
ini untuk mengenalkan Banyuwangi kepada mereka,” katanya.
Di sela event, peserta IFRC pada 21 November akan diajak
berkeliling menikmati pesona wisata Banyuwangi.
“Kami berharap event ini bisa memberi dampak positif bagi
Banyuwangi,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Pertapindo, Irwan Hakim
menjelaskan, IFRC bukan sebatas perlombaan. Namun juga wadah mengorganisir tim
rescue dari perusahaan tambang yang tersebar di Indonesia. Karena mereka akan
otomatis menjadi tim tanggap darurat nasional dibawah naungan Kementrian Energi
dan Sumber Daya Mineral (Kementrian ESDM).
“Hasilnya, tahun 2004 menjadi tim rescue Tsunami di Aceh,
gempa di Jogjakarta dan lainnya," ungkap Irwan.
Lebih detail Irwan Hakim menjelaskan konsep ‘Challenge’
yang diterapkan dalam IFRC bukan berarti kompetisi. Namun lebih sebagai wadah
mengenal dan belajar dari satu sama lain untuk meningkatkan kemampuan.
Salah satu tujuan IFRC, lanjut Irwan, adalah untuk
mempromosikan pencegahan cidera, melalui edukasi dan kesiapsiagaan semua tim
dengan memperkenalkan serta membangun konsep tingkat nasional dan internasional.
“Jadi tujuan agar tim rescue perusahaan tambang punya
standar penyelamatan atau ajang belajar bersama,” bebernya.
Ada delapan cabang challenge dalam event IFRC Ke-19. Yaitu
Structural Firefighting (SFF), Road Accident Rescue & Mass Casualty Response
(RAR & MCR), High Angel Rescue (HAR), Hazmat Spill Response (HSR), Confined
Space Rescue (CSR), Firefighter Competency Test (FCT), Water Rescue (WTR), dan
Firefighter Fitness Drill (FFD). (red)