Polresta terjunkan anjing pelacak di TKP. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Teka-teki kematian bocah gadis berinisial DC (7) yang ditemukan di tengah kebun di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, masih diusut. Polisi menurunkan anjing pelacak atau K9 untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Tim kami sedang bekerja intensif di lapangan, termasuk menerjunkan K9 untuk melacak jejak yang mungkin ditinggalkan pelaku," kata Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra, Sabtu (16/11/2024).
Pihak kepolisian hingga kini masih terus melakukan
penyelidikan, termasuk mencari keberadaan terduga pelaku. Rama meminta
masyarakat untuk mendukung upaya yang tengah dilakukan Timsus.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui
informasi sekecil apapun terkait kejadian ini untuk segera melapor. Dukungan
masyarakat sangat penting dalam membantu kami menyelesaikan kasus ini,"
tegasnya.
Rama memastikan anggotanya bekerja maksimal dan
menyampaikan hasil penyelidikan secara transparan kepada publik.
"Kami pastikan seluruh proses hukum berjalan dengan
profesional dan transparan. Tidak ada ruang untuk kompromi terhadap kejahatan
yang menyerang anak-anak," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, bocah gadis berinisial DC
ditemukan tewas setengah telanjang di tengah kebun kosong di Kecamatan Kalibaru,
Kabupaten Banyuwangi.
Diduga kuat, bocah gadis yang masih berusia 7 tahun
tersebut dirudapaksa lalu dibunuh sepulang sekolah. Jasad korban ditemukan oleh
keluarga dan pihak sekolah pada Rabu (13/11/2024) lalu.
Pasca ditemukankan, Jasad bocah kelas 1 Madrasah
Ibtidaiyah (MI) itu dibawa ke RUSD Genteng, Banyuwangi untuk dilakukan autopsi.
Tim khusus (Timsus) telah dibentuk oleh jajaran Polresta
Banyuwangi untuk melakukan penyelidikan, identifikasi, mengumpulkan
bukti-bukti, termasuk mengungkap pelaku.
Selain mengorek keterangan saksi, pihak kepolisian juga
masih terus melakukan pengumpulan barang bukti yang diperoleh di tempat
kejadian perkara (TKP).
Sejumlah barang bukti yang dikumpulkan di antaranya,
permen lolipop, sepeda kayuh warna merah muda, sepatu, perhiasan dan seragam
sekolah. Sebagian barang-barang milik korban tersebut ditemukan di beberapa
titik. (red)