(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemkab Banyuwangi menyiapkan fasilitas baru yakni shelter yang khusus diperuntukkan bagi Pemerlu Atensi Sosial (PAS). Shelter atau tempat singgah ini disediakan warga PAS sebelum mendapatkan penanganan dan pendampingan lebih lanjut.
“Shelter kita siapkan untuk memberikan layanan yang lebih optimal kepada PAS. Misalnya anak punk, pengamen jalanan, dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang terjaring razia penertiban,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Minggu (20/4/2025).
“Mereka ditempatkan di shelter
ini sambil menunggu dilakukan asessment dan sebelum penanganan lebih lanjut,” imbuhnya.
Ipuk berharap, hadirnya shelter
tersebut bisa meningkatkan pelayanan bagi kelompok PAS. Baik dari sisi
fasilitas maupun pendampingan yang diberikan.
“Di shelter ini kita bisa
melakukan pembinaan dan intervensi secara menyeluruh sehingga warga PAS tidak
akan lagi turun ke jalan untuk mencari nafkah,” katanya.
“Kita akan berikan treatment
sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya sehingga mereka bisa survive dengan keterampilan
yang dimiliki, tanpa turun ke jalanan” imbuh Ipuk.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Henik Setyorini
menambahkan. PAS mencakup kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program
kesejahteraan sosial.
Antara lain anak-anak rentan,
difabel, lansia terlantar, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana,
mereka yang membutuhkan afirmasi khusus.
“Shelter ini sebagai tempat
singgah sementara dengan batas waktu maksimal 3x24 jam, sebelum mereka kita
kembalikan ke daerah asal atau dipulangkan ke keluarganya, atau dirujuk ke
faskes kejiwaan bagi ODGJ,” jelas Henik.
Shelter PAS terletak di kompleks
Graha Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Jalan HOS Cokroaminoto
Nomor 99, Kecamatan Banyuwangi. Terdapat 12 kamar untuk menginap bagi orang
terlantar, 2 sel untuk ODGJ, asrama bagi anak-anak difabel, dan sekretariat
bersama pilar-pilar sosial.
“Layanan yang kami berikan berupa
fasilitasi assessment dan pendampingan. Koordinasi bersama OPD terkait juga
kita lakukan untuk tindak lanjut berikutnya,” ungkapnya.
Seperti halnya saat ditemukan
pengamen lansia berkostum gandrung yang sering mangkal di jalanan kota. Dinsos
telah menghubungi keluarganya dan berkoordinasi dengan OPD terkait karena yang
bersangkutan ingin bergabung dengan sanggar seni untuk menyalurkan bakat.
“Begitu juga jika ada anak
jalanan yang masih usia sekolah. Kita akan koordinasikan dengan dinas terkait
agar anak tersebut bisa bersekolah kembali. Intinya kami ingin memberikan
pelayanan yang lebih baik agar permasalahan sosial di Banyuwangi bisa kita
tangani bersama,” pungkasnya.
Shelter PAS juga menjadi kantor sekretariat bersama pilar-pilar sosial. Sekretariat tersebut sebagai tempat berkoordinasi sekaligus memberikan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan dan konsultasi masalah sosial. (humas/kab/bwi)