(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Ajang bergengsi sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) kembali digelar Pemkab Banyuwangi pada 22- 25 Juli 2024 ini.
Kompetisi internasional yang menjadi kebanggaan warga Banyuwangi ini menjadi satu-satunya balap sepeda road race di Indonesia masuk agenda resmi Federasi Balap Sepeda Dunia, UCI (Union Cycliste Internationale), pada tahun ini.
"Tour de Ijen di tahun ini
satu-satunya race di Indonesia yang masuk kalender UCI 2024,” kata Bupati
Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, usai sambutan selamat datang untuk ratusan
pembalap dari berbagai negara, Minggu malam (21/7/2024).
“Ini karena kami berkomitmen untuk
terus menjadikan balap sepeda sebagai instrumen olahraga, pariwisata,
menggeliatkan ekonomi, sekaligus konsolidasi infrastruktur daerah,” imbunya.
Setelah empat tahun vakum karena
pandemi, Tour de Ijen come back dengan segala daya dan upaya Banyuwangi untuk
terus menggaungkan olahraga balap sepeda Indonesia di pentas internasional.
“Dengan menjadi satu-satunya di
Indonesia tahun ini, tentu kami akan melaksanakannya dengan maksimal. Karena
setidaknya ini menjadi presentasi pelaksanaan balap sepeda di Indonesia di
kompetisi internasional ini,” tambahnya.
“Mohon doa restu dari para tokoh
agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat Banyuwangi,”
imbuhnya.
Ipuk mengatakan, Tour de Ijen yang
masuk dalam Banyuwangi Festival itu digelar setelah banyak usulan dari berbagai
pihak.
"Tour de Ijen banyak yang
minta agar digelar kembali dengan segala pertimbangan, sehingga kami putuskan
tahun ini digelar. Itulah yang membuat ITdBI tahun ini banyak dinanti dan
diminati tim sepeda dari berbagai negara," jelas Ipuk.
Meski Tour de Ijen sempat vakum
selama empat tahun terakhir karena pandemi, Banyuwangi selama ini tetap
menggelar event balap sepeda lain.
Sebut saja Banyuwangi Blue Fire
Ijen KOM 2023, Banyuwangi Ijen Geopark Downhill yang juga masuk agenda resmi
UCI, dan Banyuwangi menjadi tuan rumah seri Tour of Kemala yang digelar oleh
Kemala Bhayangkari dan PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI). Sebelumnya juga
digelar kejuaraan internasional sepeda BMX.
“Bahkan Banyuwangi menjadi tuan
rumah kejurnas balap sepeda, Indonesian National Championship (INC) 2022, yang
mencatatkan rekor jumlah peserta terbanyak sepanjang gelaran Kejurnas. Ada
sekitar 550 lebih pembalap dari 27 provinsi bertanding di kelas road bike dan
sepeda gunung (MTB),” beber Ipuk.
Ipuk berharap, apa yang dilakukan
Banyuwangi dengan kembali menghelat Tour de Banyuwangi Ijen, bisa menjadi
pemantik bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk kembali menggelar balap
sepeda di tanah air.
“Harapan kami, semoga dari Tour de
Ijen ini menjadi penyemangat bagi penyelenggara dan daerah-daerah lain di
Indonesia untuk kembali membuat balap sepeda road race di tanah air,” ungkap
Ipuk.
Sementara Race Director ITdBI,
Jamaludin Mahmud, mengatakan Tour de Ijen menjadi magnet tersendiri bagi
pembalap dari berbagai dunia karena merupakan salah satu yang terbaik di Asia.
"Tour de Ijen menjadi salah
satu yang diincar oleh pembalap. Track ke Gunung Ijen salah satu yang paling
menantang dan paling sulit di Asia. Banyak pembalap dari berbagai negara datang
memang datang untuk menaklukkan Ijen," urai Jamaludin.
Jamaludin juga berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi yang menjadikan Tour de Ijen sebagai sesuatu yang eksis hingga saat ini. (humas/kab/bwi)