Bupati Ipuk Fiestiandani didampingi Kalaksa BPBD Banyuwangi Danang Hartanto memberikan keterangan usai menerima bantuan dari BNPB beberapa waktu lalu. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat kesiapsiagaan dengan melibatkan masyarakat serta peningkatan sarana prasarana dalam menghadapi potensi bencana.
"Tidak hanya dari segi sarana prasarana, tetapi SDM juga kita persiapkan, petugas BPBD termasuk masyarakat kita libatkan. Pelibatan masyarakat sangat penting agar siap siaga menghadapi bencana," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Upaya pelibatan masyarakat dan peningkatan sumberdaya
manusia (SDM) diwujudkan melalui sejumlah program yang dimiliki, seperti
Sekolah Tanggap Bencana dan Desa Tangguh Bencana.
"Ini merupakan bagian dari kita untuk menguatkan
kolaborasi antara pemerintah daerah dengan masyarakat," tegas Ipuk.
Baru-baru ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi
mendapatkan bantuan peralatan serta dana dukungan operasional penanganan
bencana sebesar Rp 200 juta dari BNPB.
"Itu dana siap pakai (DSP), bisa digunakan untuk
operasional dan lainnya dikala terjadi bencana seperti kekeringan," kata
Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, Sabtu (20/7/2024).
Selain mendapatkan bantuan anggaran, BPBD Banyuwangi juga
menerima peralatan untuk penanganan bencana. Di antaranya, tenda, dapur umum,
dan mesin perahu.
Menurut Danang, potensi bencana yang patut diwaspadai
Banyuwangi saat ini adalah kekeringan, sebab beberapa wilayah sudah memasuki
musim kemarau.
"Beberapa wilayah yang berpotensi mengalami
kekeringan ekstrem antara lain, Kecamatan Wongsorejo, Tegaldlimo, Pesanggaran,
dan Genteng," ungkapnya.
Sebagai upaya mitigasi, BPBD Banyuwangi akan menempatkan
tandon air berukuran 1.200 hingga 5.000 di wilayah rawan bencana kekeringan.
"BPBD Banyuwangi baru saja mendapat bantuan 50 unit
tandon dari Pemprov. Jadi, jika nanti terjadi kekeringan, kita tinggal droping,
kita kerja sama dengan Pudam, sehingga semuanya sudah siap," pungkasnya.
(fat)