Plt. Kadisbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman respon keluhan pelayanan delman di De Djawatan. (Foto: Yudhi Anjar)
KabarBanyuwangi.co.id – Beberapa waktu lalu, sebuah video
sempat viral di media sosial terkait seorang wisatawan diduga terkena scam atau
penipuan jasa delman di destinasi wisata De Djawatan Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani langsung merespon
dengan memerintahkan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar)
Banyuwangi dan tim untuk turun langsung benahi pengelolaan destinasi wisata
alam De-Djawatan.
Dipimpin langsung Plt. Kadisbudpar Taufik Rohman, pihak
pengelola wisata De Djawatan, Bekti Andiricahyo, Paguyuban kusir delman dan
para pedagang langsung diberikan arahan dan pembinaan serta bersepakat untuk
mengikuti SOP layanan.
Taufik Rohman mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya
atas kurang nyamannya pengunjung saat mengunjungi destinasi wisata yang ada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring tersebut.
"Kami sampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya.
Terimakasih atas segala masukkannya, dengan adanya laporan seperti ini tentu
menjadi bahan evaluasi kami bersama pengelola wisata De-Djawatan." kata
Taufik Rohman, Minggu (28/7/2024).
Disbudpar akan memberikan pelatihan peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM) kepada pihak pengelola tentang manajemen wisata, 16 kusir delman,
pedagang UMKM, tentang pariwisata yang akan digelar minggu depan.
"Dalam waktu dekat ini, kami juga akan memberikan
pelatihan secara khusus kepada paguyuban delman wisata De-Djawatan untuk
peningkatan pelayanan kepariwistaan," cetus Taufik.
Untuk kenyamanan wisatawan, Standar Operasional Prosedur
(SOP) tentang delman wisata De Djawatan juga diberlakukan.
"Kami telah mengeluarkan SOP tentang delman wisata De
Djawatan dengan transparansi tarif Rp50.000 dengan durasi 30 menit yang dapat
dinaiki 1 sampai 4 penumpang. Penumpang diantarkan di beberapa titik spot foto.
Semua kusir wajib menggunakan seragam dan tiap delman akan diberikan
nomor," ungkap Taufik.
Pihak pengelola wisata alam De Djawatan, Bekti Andiricahyo
juga langsung melakukan kerjasama dengan Bank Jatim Cabang Banyuwangi untuk
pemasangan QRIS pembayaran non tunai pada delman sebagai bentuk transparansi.
"Kami telah sampaikan kepada paguyuban delman De
Djawatan untuk memberlakukan pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS. Jika
ditemukan pelanggaran pada kusir delman De Djawatan maka kami akan memberikan
sanksi tegas kepada kusir delman," tegas Andi sapaannya.
Melalui supervisi langsung yang dilakukan Disbudpar
Banyuwangi diharapkan De Djawatan bisa terus menjadi destinasi wisata favorit
di Banyuwangi. Hal ini akan membuat wisatawan aman dan nyaman saat berkunjung.
(anj/man)