Wisatawan mancanegara memetik kopi di perkebunan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. (Foto: Yudhi Anjar)
KabarBanyuwangi.co.id - Kabupaten Banyuwangi yang merupakan
surga bagi para pecinta kopi, kembali menyihir hati para wisatawan mancanegara.
Kali ini, giliran Elisa Contu dan Francesca Conti. Mereka tak menyangka
liburannya di Banyuwangi akan seindah ini.
Setelah mengikuti kegiatan petik kopi di perkebunan yang
ada di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, dua wisatawan asal Itali ini
terpukau dan jatuh cinta pada aroma khas kopi lokal.
Keduanya yang memiliki latar belakang sebagai dokter dan
arsitek ini, mengaku sangat menikmati pengalaman memetik biji kopi merah
langsung dari pohonnya.
"Rasanya seperti kembali ke alam," ujar Elisa
dengan mata berbinar.
"Aroma kopi yang khas saat biji kopi digiling
benar-benar membuat kami jatuh cinta pada Banyuwangi," imbuh Francesca.
Perjalanan wisata mereka tak hanya sebatas memetik kopi.
Elisa dan Francesca juga diajak untuk melihat langsung proses pengolahan kopi
secara tradisional. Mulai dari penjemuran biji kopi di bawah sinar matahari
hingga proses sangrai yang menghasilkan aroma khas kopi Banyuwangi.
"Kami sangat terkesan dengan proses pembuatan kopi di
sini. Semua dilakukan secara manual dan alami," kata Elisa.
"Ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan tidak
akan kami lupakan," sambung Francesca.
Elisa dan Francesca menumbuk kopi secara
tradisional. (Foto: Yudhi Anjar)
Kelurahan Gombengsari, yang menjadi tujuan wisata Elisa dan
Francesca, memang sudah terkenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi di
Banyuwangi.
Dengan pemandangan perkebunan kopi yang hijau sejauh mata
memandang dan udara yang sejuk, tempat ini menjadi destinasi yang sempurna bagi
para wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat tentang kopi Indonesia.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gombengsari, Abdurrahman mengungkapkan rasa
senang atas kunjungan wisatawan mancanegara.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus
menarik minat wisatawan untuk datang ke Banyuwangi," ujarnya.
"Selain menikmati keindahan alam, mereka juga bisa
belajar banyak tentang budaya dan tradisi masyarakat Banyuwangi,” tutup
Abdurrahman. (anj/man)