Gending Blendrong dan Gending Genthulitan menggema di Yogyakarta Gamelan Festival 2024. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id, YOGYAKARTA – Alunan rebana khas
Banyuwangi sukses menggema di panggung internasional. Grup Rebana asal ujung
timur Pulau Jawa berhasil memukau penonton di Yogyakarta Gamelan Festival (YGF)
2024 yang berlangsung selama tiga hari (8-10/8/2024) di Plaza Ngasem,
Yogyakarta.
Dalam ajang bergengsi ini, grup Rebana yang dinaungi Dewan
Kesenian Blambangan membawakan dua repertoar Gending Blendrong khas
Banyuwangi, yaitu Gending Blendrong dan Gending Genthulitan.
Kombinasi antara instrumen tradisional Jawa dan rebana khas Banyuwangi menciptakan harmoni unik memikat hati para penonton.
"Kami sangat bangga bisa membawa nama Banyuwangi di kancah internasional. Respon penonton sangat positif, mereka terlihat menikmati alunan musik kami," ungkap Achzana Ilhamy, salah satu personil grup Rebana.
Kehadiran grup Rebana di YGF 2024 memberikan warna baru
dalam perhelatan musik gamelan Internasional. Perpaduan antara musik gamelan
Jawa sangat lembut dan ritme rebana yang energik menciptakan atmosfer meriah
dan berbeda.
Penampilan mereka tidak hanya dinikmati oleh penonton
lokal, tetapi juga menarik perhatian pengunjung mancanegara yang hadir.
"Kami ingin menunjukkan bahwa gamelan tidak hanya
memiliki satu bentuk, tetapi bisa berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai instrumen
musik lainnya," tambah Achzana.
Selain grup Rebana dari Banyuwangi, festival ini juga
diikuti oleh kelompok gamelan dari berbagai negara seperti Kanada, Perancis,
dan beberapa kota di Indonesia.
Sekedar diketahui, Yogyakarta Gamelan Festival 2024
mengusung tema "Piweling" yang berarti pengingat. Acara ini bertujuan
untuk mengajak seluruh peserta kembali ke akar budaya gamelan dan merenungkan
nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Program Director YGF 2024, Ari Wulu mengungkapkan, festival
ini merupakan wadah bagi para musisi gamelan untuk saling belajar dan bertukar
pikiran.
"Melalui YGF, kita ingin menjaga kelestarian gamelan
sebagai warisan budaya Indonesia sekaligus membuka ruang bagi inovasi dan
kreativitas dalam bermusik gamelan," ujarnya. (anj/man)