Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono saat berkunjung di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id – Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono mendorong adanya penambahan dermaga di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi. Hal ini dimaksudkan untuk menambah kenyamanan dan kelancaran pelayaran.
Bambang mengatakan, aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang berjalan lancar dan tidak terjadi antrean panjang. Ia menyebut, load factor saat ini masih sekitar 70 persen.
"Load factor 70 persen ini menurut saya sudah
warning. Sehingga perlu ada antisipasi kedepannya, yakni menambah kapasitas
angkut," kata Bambang usai melakukan peninjauan di Pelabuhan Ketapang,
Selasa (1/7/2025) sore.
Menurut Bambang, ada dua macam kapasitas angkut yang ada
di penyeberangan, yakni armada kapal dan dermaga. Saat ini Pelabuhan Ketapang
memiliki 7 dermaga.
"Kalau kapal sudah berlebih, dermaganya yang kurang.
Jadi ini yang perlu diperhatikan untuk penambahan. Karena kalau kapalnya yang
bisa beroperasi kan hanya sekitar 35 persen, yang 65 persen belum bisa
beroperasi karena tidak ada dermaga," kata Bambang.
Dengan penambahan dermaga, lanjut Bambang, tentu akan
meningkatkan kapasitas angkut. Ia mendorong adanya penambahan minimal satu
dermaga, maksimal dua atau tiga pasang dermaga di sisi Ketapang dan Gilimanuk.
“Sehingga kapal-kapal yang tidak bisa dioperasikan ini
bisa dioperasikan, sehingga bisa dimaksimalkan,” kata politisi dari Partai
Gerindra ini.
Penambahan dermaga ini sekaligus sebagai langkah
antisipasi jika tol probowangi beroperasi. Jika tol sudah sampai ke Banyuwangi,
masyarakat Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan dan sekitarnya akan lebih mudah
ke Bali.
“Ini pasti akan terjadi lonjakan yang luar biasa. Ini
harus diantisipasi sekarang, kalau gak kita akan overload,” ujarnya.
Anggota Komisi VII DPR RI ini juga mengharapkan adanya
perluasan area buffer zone di sekitar Pelabuhan Ketapang untuk memperlancar
lalu lintas penyeberangan.
Ia berujar, Pemrov Jawa Timur telah merencanakan fly over
dari buffer zone Bulusan ke Pelabuhan Ketapang. Menurutnya, jika masyarakat di
bantaran sungai antara bufer zone Bulusan dan Pelabuhan Ketapang bisa
direlokasi maka tidak perlu dibangun jembatan fly over.
“Tidak perlu membangun fly over, tapi cukup menggunakan
jembatan yang ada di darat,” pungkasnya. (fat)