Anggota Komisi IV DPR RI Sumail Abdullah Serahkan Bantuan Pangan di BanyuwangiSumail Abdillah Anggota Komisi IV DPR RI

Anggota Komisi IV DPR RI Sumail Abdullah Serahkan Bantuan Pangan di Banyuwangi

Anggota Komisi IV DPR RI Sumail Abdullah saat memantau penyaluran bantuan pangan di Desa Adat Kemiren, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Anggota Komisi IV DPR RI, H. Sumail Abdullah melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi untuk memastikan penyaluran Bantuan Pangan 2025 berjalan tepat sasaran.

Program bantuan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog ini menjadi perhatian khusus wakil rakyat asal Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Dengan didampingi anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Gerindra, H Naufal Badri, Sumail turut menyerahkan langsung bantuan di empat lokasi di dua kecamatan berbeda.

Baca Juga :

Bantuan didistribusikan di Kelurahan Pengatigan, Penganjuran dan Kampung Melayu, Kecamatan Banyuwangi. Lalu di Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah.

Sumail mengungkapkan, total penerima bantuan pangan di Banyuwangi mencapai 100.836 keluarga. Di Desa Adat Kemiren sendiri terdapat 334 orang.

Bantuan pangan ini menjadi simbol perhatian pemerintah yang peduli dengan kalangan ekonomi lemah dan manula. Karena saat ini Indonesia sudah swasembada pangan.

"Prabowo nggak ingin masyarakat kekurangan pangan. Beliau titip pesan agar bantuan pangan dimanfaatkan dengan baik," ucap Sumail, Jumat (28/11/2025).

Oleh karenanya politisi Partai Gerindra tersebut meminta Kades Adat Kemiren untuk mendata ulang penerima bantuan pangan sehingga terupdate.

"Warga yang tidak layak supaya tidak menerima karena masih banyak warga yang lebih berhak. Karena ini data dari Kementerian Sosial, Bulog dan Kades hanya menjalankan. Maka silahkan diupdate ulang," tegasnya.

Sumail juga melakukan pengecekan isi paket bantuan, yaitu dua sak beras per kepala keluarga dan empat kantong minyak goreng.

"Jangan dijual, nanti baru lima hari tahu-tahu bilang ke kades tidak punya beras, padahal sudah dikasih," pesannya kepada warga.

Selain kuantitas, kualitas bantuan pangan juga harus dijamin. Sumail mengingatkan agar jangan sampai warga menukar dengan beras jelek untuk mencari ganti.

"Ada di daerah lain, karena ingin protes sampai rumah beras bantuan pangan diganti yang jelek, lalu protes ke kades," kata Sumail. (*)