Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19. (Foto: Fattahur/Doc)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemerintah terus berinovasi dan melakukan terobosan-terobosan meningkatkan capaian kekebalan kelompok dalam rangka menekan penyebaran virus Corona.
Satgas Covid-19 di Banyuwangi melakukan percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi kepada seluruh masyarakat, salah satunya upaya jemput bola kelompok lansia, Selasa (23/11/2021) kemarin.
Bahkan petugas juga memberikan pijat gratis untuk para
lansia usai divaksin. Para lansia yang sudah disuntik vaksin mendapat pijat
relaksasi gratis oleh Aiptu Ririn Nurfiah, anggota Polsek Banyuwangi.
Layaknya tukang pijat profesional, polisi wanita ini dengan
telaten memijat para lansia mulai dari kaki, pundak hingga kepala dari penerima
vaksin.
"Cara tersebut terbukti mampu menarik minat masyarakat
untuk mau disuntik vaksin. Dalam kurun waktu sehari saja, 687 dosis vaksin
pertama berhasil disuntikan kepada penerima vaksin yang mayoritas lansia,"
kata Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin.
AKP Kusmin menambahkan, pihaknya kedepan akan berkeliling
door to door, untuk mencari masyarakat yang belum divaksin.
Polwan pijat lansia penerima vaksin. (Foto: Tangkapam layar)
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani
mengungkapkan, cakupan vaksinasi Covid-19 di Banyuwangi sejauh ini sudah hampir
mencapai 75 persen. Pihaknya akan terus
meningkatkan vaksinasi agar maksimal.
Menurut Ipuk, selama pandemi pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan maupun penanganan Covid-19. "Dalam penanganan Covid-19, kami sudah membagi tugas, masing-masing SKPD mendapat tugas untuk mengawal satu kecamatan. Pengawalan tidak hanya vaksinasi saja, tapi juga terkait disiplin prokesnya," jelas Ipuk, Rabu (24/11/2021)
Eksekutif, kata Ipuk, akan rutin turun ke bawah memberikan
edukasi kepada masyarakat. Hal ini sebagai upaya antisipasi lonjakan kasus
positif Covid-19.
Mengingat mobilitas ataupun aktifitas masyarakat sudah
mulai naik semenjak adanya pelonggaran di beberapa sektor, seperti sektor
wisata kembali dibuka, pagelaran seni, bahkan sebentar lagi perayaan Natal dan
Tahun Baru (Nataru) 2020.
"Ini harus kita antisipasi, memberikan edukasi serta
sosialisasi kepada masyarakat. Kami minta masyarakat menyikapi baik apa yang
menjadi kebijakan dari pemerintah. Karena kami tidak ingin ada lonjakan kasus
lagi," tegasnya. (fat)