(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Warga Songgon, Banyuwangi menyambut
gembira datangnya musim durian. Mereka menggelar Festival Durian untuk
mengenalkan kelezatan buah durian asal Kecamatan Songgon, yang memang dikenal
legit.
Kecamatan Songgon, Banyuwangi selama ini dikenal sebagai
salah satu sentra durian di Banyuwangi. Terletak di kaki Gunung Raung, warga
Songgon banyak yang bertanam durian di kebunnya. Semenjak satu bulan terakhir,
Songgon mulai memasuki musim panen durian.
"Durian Songgon ini sungguh lezat. Kami ingin
meyakinkan ke publik bahwa Songgon memang benar-benar penghasil durian yang
berkualitas. Untuk itu, digelarlah Festival Durian," ungkap Slamet
Baktiman, ketua kelompok wisata setempat, Pesona Songgon yang menginisiasi
event tersebut.
Festival Durian sendiri digelar di destinasi wisata Green
Gumuk Candi, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Sabtu - Minggu (6-7/10/2021). Di
kawasan tersebut, tampak berjejer penjual durian Songgon beragam jenis
menjajakan dagangannya. Mulai durian siboneng, durian kasur, dan durian oranye.
Harganya pun bervariatif dari 10 ribuan, hingga 150 ribu per bijinya.
Festival inipun dikemas sangat menarik oleh panitia yang warga setempat. Sebelumnya, mereka membuka pendaftaran bagi para peserta yang berminat mengikuti festival durian. Para peserta diajak camping satu malam di tengah perkebunan durian.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Mereka melakukan sejumlah aktivitas yang menyenangkan.
Seperti bersepeda di tengah-tengah kebun durian, sarasehan, menikmati musik
jazz, dan yang terakhir peserta akan diajak tur keliling kebun durian melihat
pohon durian yang sudah berumur ratusan tahun.
Ada sekitar 200 peserta yang mengikuti camping di kaki
Gunung Raung yang menyuguhkan udara segar ini. Pesertanya tidak hanya dari
Banyuwangi, namun kabupaten tetangga juga tertarik menikmati festival durian
ini.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sangat mengapresiasi
ide warga Songgon dalam mengenalkan potensinya. “Sangat menarik mengemasnya.
Orang tidak hanya diajak mencicipi durian, namun juga menikmati pengalaman di
tengah-tengah kebun durian. Dan tentunya sambil dihibur Jazz Durian,” cetus
Ipuk, yang hadir festival tersebut, Sabtu (6/11/2021).
Menurut Ipuk, kreativitas yang mulai dibangun warga
Banyuwangi ini sebagai simbol mulai bangkitnya kembali sektor-sektor pariwisata
dan ekonomi kreatif di daerah. Warga berhasil menyuguhkan atraksi kepada
wisatawan namun dengan tetap disiplin pada protokol kesehatan.
“Atraksi outdoor semacam ini yang bakal diminati wisatawan
ke depan. Berwisata, namun kesehatan tetap terjaga,” kata Ipuk
menyemangati.
"Untuk itu, sebagai bentuk dukungan kita mari kita posting di media sosial kita acara semacam ini, dalam rangka membangkitkan pariwisata dan UMKM Banyuwangi," ajaknya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Festival durian ini digagas oleh para pelaku wisata yang
terdiri dari operator wisata dan UMKM Songgon yang menamakan dirinya, Pesona
Songgon.
Slamet Baktiman, ketua kelompok wisata, Pesona Songgon
mengatakan selain untuk mengenalkan varietas durian Songgon, festival ini juga
sebagai bentuk syukur atas tibanya panen durian tahun ini, setelah tahun
sebelumnya mengalami gagal panen raya.
“Kami tampilkan beragam aneka jenis durian yang dipanen
dari kebun-kebun yang ada di Songgon. Ada lima varietas durian Songgon yang
biasa dikenal, durian si boneng, si maling, kepodang, tanduk, dan durian ratu,”
jelasnya.
Festival inipun ia rancang dengan sedemikian rupa. Pengunjung tidak hanya diajak menikmati lezatnya durian Songgon, namun juga diajak berkemah sambil tur keliling kebun durian. "Kami juga beri edukasi, membedakan durian lokal dengan durian lainnya. Agar masyarakat tidak tertipu, mana durian asli Songgon atau bukan," tambahnya. (Humas/kab/bwi)