Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Bawaslu Banyuwangi, Anang Lukman. (Foto: Fattahur/Dok)
KabarBanyuwangi.co.id - Dugaan pelanggaran kode etik atau kecurangan dalam perekrutan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Banyuwangi memasuki babak baru.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat dipanggil Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP).
Pemanggilan itu tertuang dalam surat nomor
297/PS.DKPP/SET-04/XII/2022, DKPP memanggil pelapor Bambang Effendi, warga
Desa/Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Dalam surat tersebut, DKPP juga turut memanggil lima
komisioner Bawaslu Banyuwangi. Mereka adalah Hamim, Arianus Yansen Pale, Anang
Lukman Afandi, Joyo Hadi Kusumo dan Aksan Mustofa.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Bawaslu Banyuwangi, Anang
Lukman membenarkan kabar pemanggilan tersebut.
Dalam surat itu, 5 komisioner dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di kantor Bawaslu Provinsi Jawa Timur (Jatim), Senin, (19/12/2022), besok. "Karena yang dilaporkan semua, yaitu ketua dan anggotanya maka semuanya berangkat," kata Anang.
Kendati demikian, Anang mengaku belum tahu betul apa yang
menjadi pokok aduan. "Tapi kita menyiapkan jawaban-jawaban yang seharusnya
kita jawab," ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli DKPP, Saihu saat dikonfirmasi sejumlah
wartawan melalui telepon selulernya pada Selasa (13/12/2022) membenarkan
pemanggilan melalui surat nomor 297/PS.DKPP/SET-04/XII/2022.
"Suratnya sudah terbit dan benar telah dipanggil.
Mengenai bagaimana mekanismenya bisa dilihat di website DKPP," jawabnya
singkat.
Terpisah, Bambang Effendi mengaku siap menghadiri pemanggilan sidang dari DKPP tersebut.
Bambang
Effendi menunjukkan bukti pelaporan. (Foto: Istimewa)
Dalam pemanggilan itu, menurut Bambang Effendi, akan
dilangsungkan tiga agenda sekaligus. Di antaranya mendengarkan pokok pengaduan
dari pengadu, jawaban teradu dan mendengarkan keterangan saksi.
"Saya sangat bersyukur pengaduan saya bisa lekas
ditindaklanjuti DKPP. Saya pastikan, saya akan datang," ujar dia.
Dari serentetan temuan yang telah diadukan ke DKPP,
pihaknya berharap kebenaran bisa terkuak. Sehingga gelaran pesta demokrasi bisa
berjalan secara adil dan sebagaimana mestinya.
"Saya tidak sedang menyerang atau membenci siapa
pun. Saya hanya menginginkan Banyuwangi tumbuh. Dan mana mungkin semua itu bisa
terwujud, ketika oknum yang bertanggung jawab pada kejujuran dan keadilan dalam
pemilihan sosok pemimpin, belum bisa berlaku jujur," tegasnya. (fat)