Begini Cara Menjadi Nasabah dan Pendampingan Paket Lengkap dari BTPN SyariahBTPN Syariah Banyuwangi

Begini Cara Menjadi Nasabah dan Pendampingan Paket Lengkap dari BTPN Syariah

Kepala Pembiayaan Area Kabupaten Banyuwangi Joko Ibnu Susanto memberikan paparan dalam media briefing di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – BTPN Syariah sejak 2010 fokus memberdayakan dan melayani masyarakat inklusi, khususnya perempuan di berbagai pelosok Indonesia. Dengan pendampingan yang berkelanjutan dan terukur, bank ini bertekad mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.

BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui Pertemuan Rutin Sentra (PRS) setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, nasabah memperoleh akses keuangan seperti pembiayaan dan tabungan, serta pengetahuan.

"Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi,” ujar Kepala Pembiayaan Area Kabupaten Banyuwangi Joko Ibnu Susanto dalam media briefing di Banyuwangi, Kamis (12/6/2025).

Baca Juga :

“Melalui pendampingan itu kami berharap dapat membangun empat perilaku unggul (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu) sehingga mampu membuat mereka bertahan dalam situasi apapun,” imbuhnya.

Bagi masyarakat inklusi yang ingin menjadi nasabah BTPN Syariah, caranya mudah. Yakni dengan menghubungi petugas lapangan atau Community Officer BTPN Syariah. Bisa pula lewat call center 1500300.

Setelah itu, calon nasabah dapat melakukan pendaftaran dengan melampirkan surat izin suami bagi yang sudah menikah dan orang tua jika belum menikah. 

Ibnu mengatakan, masyarakat inklusi akan mengikuti pelatihan dasar keanggotaan selama lima hari terlebih dahulu sebelum resmi menjadi nasabah di BTPN Syariah.

Dalam kegiatan tersebut, petugas akan menjelaskan seputar model bisnis, hak dan kewajiban selama menjadi nasabah, serta berbagai pelatihan awal bagaimana cara membangun usaha yang berkelanjutan. 

“Ada pelatihan dasar keanggotaan yang diberikan, sehingga calon nasabah akan paham pembiayaan yang diberikan oleh BTPN Syariah akan digunakan untuk apa, bagaimana cara mengelola dana agar tidak besar pasak daripada tiang, dan lain-lain,” ungkap Ibnu.

“Semua ini akan diingatkan kembali setiap nasabah naik siklus atau pencairan pembiayaan berikutnya melalui pelatihan dasar keanggotaan,” imbuh Ibnu. 

Selanjutnya, masyarakat inklusi yang ingin menjadi nasabah dan mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah juga harus membuat atau tergabung dalam kelompok atau sentra minimal 10-20 orang dan mengikuti kumpulan dua minggu sekali. 

“Pembiayaan yang diberikan BTPN Syariah dilengkapi dengan asuransi, sehingga jika terjadi apa-apa dengan nasabah, maka nasabah sudah di-cover oleh asuransi. Ketika suami meninggal lebih dulu dan istri masih menjadi nasabah BTPN Syariah, maka akan mendapatkan santunan kedukaan,” jelas Ibnu. 

Kehadiran nasabah dalam kumpulan menjadi sangat penting untuk memastikan nasabah mendapatkan proses pelatihan dan pendampingan dengan optimal serta manfaat berjenjang.

Selain itu kumpulan membuat hubungan ibu-ibu nasabah lebih solid dan kekeluargaan, sehingga saling mendukung satu sama lain dalam membangun usaha dan menggapai impian.

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin dalam media briefing di Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menjelaskan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan.

Selain ituy, BTPN Syariah juga menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, dan akses pengetahuan melalui program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti. 

"Bahwa ujungnya dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas,” ungkap Ain, sapaan akrab Ainul Yaqin. 

“Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tersebut tentunya akan semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan," imbuhnya.

"Dengan demikian, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah. Bayangkan bila perilaku unggul ini diterapkan oleh seluruh perempuan, ibu-ibu nasabah, pastinya akan tercipta perempuan-perempuan hebat di pelosok negeri," imbuhnya lagi.

Ia menambahkan dalam akses keuangan, nasabah tak hanya mendapatkan pembiayaan sebagai modal usaha, namun juga dilengkapi benefit lain berupa asuransi.

Dengan demikian, ada uang santunan yang cair jika nasabah atau suami nasabah meninggal dunia dan dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan jangka pendek keluarga. 

Dari sisi akses pengetahuan, BTPN Syariah memberikan berbagai pelatihan kepada nasabah inklusi. Mulai dari cara mengelola keuangan dengan baik, membangun dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan, hingga menjaga kesehatan pribadi dan keluarga. 

“Sekali lagi BTPN Syariah percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga berdaya, lingkungan sekitar berdaya, masyarakat luas bahkan Indonesia akan berdaya. Mari kita bersama ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti,” jelasnya.

Sebagai informasi, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp105 miliar kepada lebih dari 32 ribu nasabah yang merupakan masyarakat inklusi di Kabupaten Banyuwangi per kuartal I 2025. (*)