(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi membuka pelaporan online bantuan sosial (bansos) bagi warga. Sistem daring ini digunakan untuk melaporkan warga terdampak yang belum mendapat bansos. Setelah diverifikasi singkat, warga akan dikirimi paket sembako oleh pemerintah daerah.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, pemerintah pusat, provinsi, dan Pemkab Banyuwangi telah menyalurkan berbagai skema bansos yang menjangkau lebih dari 250.000 keluarga yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Tetapi, kita semua tahu, situasi
di lapangan sangat dinamis. Pandemi ini dampaknya sangat luas. Pasti ada warga
yang belum terjangkau bantuan. Tidak usah marah. Jangan menyalahkan kepala
desa, lurah, dan RT/RW. Cukup lapor via online,” ujar Ipuk, Kamis (26/8/2021).
Pelaporan tersebut beralamat
di bit.ly/bansosbwi.
Ipuk mengatakan, ada dua jenis
pelapor dalam sistem tersebut. Pertama, warga bisa melaporkan diri sendiri.
“Kan ada warga yang sebelumnya punya pendapatan, tapi sekarang kesulitan. Ini
terus terang, kan model pendataan bansos resmi tidak menjangkau karena tidak
tahu situasi day by day perubahan hidup warga. Maka bisa melaporkan diri di
sistem ini,” ujarnya.
Kedua, warga bisa melaporkan
tetangga/warga lainnya yang perlu dibantu. “Misal lihat tetangga yang susah
tapi belum dibantu pemerintah, gimana sih Pak Kades ini, tidak usah menggerutu,
bisa dibantu melaporkan lewat sistem ini,” papar Ipuk.
Adapun syarat penerima bantuan
adalah berdomisili di Banyuwangi dan bukan penerima PKH, BPNT, BLT Desa, BST
Kemensos, BPUM, dan bantuan APBD.
“Laporan akan disilangkan dengan
data Smart Kampung yang di dalamnya sudah ada sekitar 250.000 keluarga penerima
bansos. Otomatis tertolak jika sudah terdaftar penerima bansos pemerintah,”
jelasnya.
Kepala Dinas Kominfo Banyuwangi,
Budi Santoso, menambahkan, pendaftaran akan dibuka per tahap untuk menuntaskan
verifikasi dan mempercepat penyaluran. Tahap awal dibuka 26-28 Agustus.
“Setelah itu diverifikasi, dan bisa
segera disalurkan bantuan. Kita mendesain ada pentahapan pendaftaran biar
verifikasi bisa segera tuntas dan bantuan cepat disalurkan,” jelas Budi.
Budi menambahkan, sistem tersebut juga menyediakan fitur pengecekan penerima bansos. Warga cukup memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) untuk mengetahui apakah termasuk daftar penerima bantuan atau tidak. (Humas/kab/bwi)