(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Libur Lebaran 2024 yang panjang banyak dimanfaatkan untuk berwisata. Banyuwangi, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa bisa menjadi alternatif tempat berlibur dan menawarkan berbagai keindahan alam, budaya, serta kuliner yang memikat bagi para pengunjung.
Banyuwangi telah dikenal dengan destinasi alamnya yang sangat beragam. Tidak hanya deretan pantainya yang menawan, atau Gunung Ijen yang dikenal dengan fenomena blue firenya, namun keelokan seni budayanya juga patut dinikmati.
Ada beragam atraksi seni dan budaya
yang dihelat dalam sepekan Lebaran di sana. Berikut beberapa rekomendasi
atraksi seni dan budaya yang dihelat saat libur lebaran di Banyuwangi.
1. Barong Ider Bumi, sebuah tradisi
ritual tolak bala oleh Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Tradisi
yang sudah berlangsung sejak tahun 1800-an ini digelar setiap tanggal 2 Syawal
atau hari ke-dua Idul Fitri.
Dalam ritual Barong Ider Bumi,
barong diarak keliling desa mengikuti empat penjuru mata angin dengan diiringi
nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap
Tuhan. Arak-arakan Barong Ider Bumi diakhiri selamatan dengan sajian
kuliner khas Osing yakni Pecel Pitik.
2. Seblang Olehsari adalah ritual
tolak bala yang diwarnai dengan tarian yang telah berusia ratusan tahun. Tarian
Seblang digelar di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah ini ini biasanya dimulai 3 –
5 Syawal. Penari yang ditunjuk adalah seorang gadis yang mempunyai darah
keturunan leluhur penari Seblang dan belum dalam keadaan akil baligh.
Gadis yang “terpilih” akan menari
di pentas bundar mengikuti iringan musik tradisional Banyuwangi dalam kondisi
“trance” dengan mata tertutup selama 7 hari berturut-turut. Aksesoris yang
digunakan penari, yaitu krincing (gelang kaki) dan omprok (hiasan kepala) dari
janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar.
3. Sendratari Meras Gandrung pada
13 April, di Taman Gandrung Terakota yang merupakan pementasan kolosal
menggambarkan prosesi perjuangan seorang penari dalam mengatasi tantangan dan
ujian agar dapat "diwisuda” menjadi penari gandrung.
Pagelaran ini kian ikonik karena
digelar di Taman Gandrung Terakota. Sebuah destinasi dengan panorama ratusan
patung dari gandrung di hamparan sawah produktif seluas tiga hektare di lereng
Gunung Ijen.
4. Puter Kayun, tradisi warga
Boyolangu, Kecamatan Giri, saat memasuki hari ke sepuluh di Bulan Syawal. Puter
kayun adalah ritual menepati janji warga Boyolangu pada para leluhur yang telah
berjasa membuka jalan di kawasan utara Banyuwangi. Mereka melakukan napak tilas
dengan menaiki delman hias dari Boyolangu menuju Watu Dodol.
“Libur lebaran menjadi momentum
penggerak perekonomian. Selain bersilaturahmi, tentunya para pemudik juga ingin
berwisata dengan keluarga. Maka, Banyuwangi menyiapkan sejumlah atraksi seni
yang bisa ditonton, selain destinasi wisata yang bisa dikunjungi,” kata Bupati
Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (5/4/2024).
Pada tanggal 13 April mendatang,
digelar Diaspora Banyuwangi. Bupati Ipuk mengundang warga Banyuwangi perantauan
yang sedang pulang kampung untuk bersilaturahmi akbar di Pendopo.
“Ini ajang untuk memperkuat
silaturahmi warga Banyuwangi dari berbagai kota di Indonesia dan belahan dunia.
Kami ajak kumpul, saling lepas kangen, dan kami berharap bisa saling sharing
dan tukar ide bagaimana memajukan Banyuwangi. Kami ajak mereka berkontribusi
untuk daerahnya,” kata Ipuk.
Selama arus mudik, sejumlah maskapai telah menambah jadwal penerbangannya ke Banyuwangi. Rute Jakarta – Banyuwangi pp setiap harinya ada 3 jadwal yakni Batik Air, Super Air Jet, dan Citilink. Sementara untuk rute Surabaya – Banyuwangi pp dilayani Wings Air yang akan terbang setiap hari pula. (humas/kab/bwi)