Senari (87), penyalin tulisan Lontar Yusup asal Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. (Foto: Yudhi Anjar)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi melalui Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mengunjungi rumah penyalin tulisan Lontar
Yusup, Senari (87) di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi pada Kamis
siang (4/4/2024).
Diketahui, tangan pria lansia tua itu telah menyalin kurang
lebih sebanyak dua ratus tulisan lontar. Senari telah menyalin tulisan lontar
sejak tahun 1970 hingga 2019 lalu.
Kabid Kebudayaan Disbudpar Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto
menjelaskan, kali ini Pemkab menyerahkan bantuan kepada Senari berupa sembako
dan sejumlah dana.
"Hal ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah
terhadap pelestari budaya yang berjasa besar dalam mengonservasi kekayaan
budaya dan tradisi Banyuwangi," jelasnya.
Saat ini, Senari menderita hipertensi yang dideritanya
selama satu bulan belakangan. Ia pun mendapat pemeriksaan kesehatan secara
rutin dari Puskesmas setempat.
Salah satu salinan tulisan Lontar Yusup hasil karya
Senari. (Foto: Yudhi Anjar)
"Pemerintah Desa Kemiren dan beberapa warga lainnya
yang berada di wilayah tersebut pun melakukan pendampingan dan bantuan rutin
berupa makanan sehari-hari untuk Senari," cetus Dewa.
Sebelumnya, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana (DinsosPPKB) Banyuwangi juga telah menawarkan perawatan
kepada Senari. Namun, pihak keluarga memilih untuk merawatnya sendiri di rumah.
"Perhatian dari pemerintah ini tentu sangat membantu
dan memberi semangat untuk merawat sang pelestari budaya. Pemkab terus berupaya
memuliakan tokoh-tokoh masyarakat yang berjasa banyak dalam pelestarian
budaya," tegas Dewa.
Sebagai informasi, Lontar Yusup sendiri merupakan
satu-satunya naskah kuno yang hingga kini masih “hidup” dalam masyarakat lokal,
terutama di wilayah pedesaan. Keberadaannya sangat penting dalam khazanah
kekayaan folklore dan tradisi lisan di Banyuwangi. (anj/man)