Ratusan Sopir Gelar Aksi Demo Protes ASDP Ketapang Minta Penambahan Operasional Kapal KhususASDP Ketapang

Ratusan Sopir Gelar Aksi Demo Protes ASDP Ketapang Minta Penambahan Operasional Kapal Khusus

Para sopir bergerak menuju pintu masuk dan keluar Pelabuhan Ketapang. (Foto: istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id – Ratusan sopir logistik dari berbagai daerah di Indonesia yang tertahan di kantor parkir menggelar aksi demo di dalam Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (1/8/2025) petang.

Para sopir logistik juga sempat memblokade pintu masuk maupun keluar pelabuhan, meminta pihak ASDP Ketapang menambah operasional kapal khusus untuk kendaraan truk tronton bertonase besar.

“Kami hanya ingin kepastian. Kita ini nggak sehari dua hari, tapi hampir satu bulan dan korbannya adalah sopir,” kata koordinator aksi di tengah-tengah para sopir.

Baca Juga :

“Jadi kami disini tidak ada niatan mau bikin gaduh, cuma kami ingin minta kepastian. Yang namanya bikin aturan harus ada solusinya dong pak. Jangan kita yang dikorbankan. Apa iya seperti pemerintah tidak tidak bisa menyiapkan armada lain?,” imbuhnya dengan nada tanya.

Kemarahan para sopir sangat wajar, karena selain mengantre lama di dalam kantong parkir pelabuhan, mereka juga merasakan kemacetan panjang berhari-hari di jalur Pantura Banyuwangi-Situbondo.

Tak hanya menuntut penambahan operasional armada kapal, para sopir logistik bertonase di atas 35 ton tersebut juga meminta pihak ASDP Ketapang menyediakan toilet yang layak di dalam kantor parkir Bulusan.

“Saya sudah tiga hari antre. Di penampungan kondisinya nggak memadai, kamar mandi nggak ada air. Nah kita mau buang air gimana? Makan juga harus jalan jauh, itu yang dituntut sama sopir semua. Sopir tronton khususnya,” keluh Ari, salah seorang sopir tronton dari Jakarta.

Belum normalnya operasional jumlah armada kapal khusus angkutan logistik, antrean panjang kendaraan bertonase besar yang akan menyeberang ke Bali masih kerap terjadi.

Ditambah lagi dalam dua hari terakhir pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Banyuwangi memberlakukan sistem buka tutup pelayaran di Selat Bali lantaran cuaca buruk.

Ratusan sopir mendengarkan orasi dari salah seorang koordinatar aski demo di dalam arae Pelabuhan Katapang dengan pengawalan ketat Polisi. (Foto: Istimewa)

“Tentunya ini tidak terlepas dari adanya cuaca dan angin berhembus berkisar dari 30 knot, sehingga dilakukan penangguhan operasi kapal, seperti itu. Kalau pelabuhan nggak pernah nutup, tapi penundaan kapal. Ini untuk keselamatan,” jelas Yannes Kurniawan, General Manager ASDP Ketapang Banyuwangi.   

Sementara itu, meski sempat diwarnai ketegangan para sopir logistik, aksi demo berlangsung kondusif dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian Resort Kota (Polresta) Banyuwangi.

Hingga Jumat malam, ekor antrean kendaraan truk yang akan menuju pelabuhan Ketapang untuk menyeberang ke Bali mengular kira-kira sejauh 20 kilometer, menyebabkan jalur Pantura Banyuwangi-Situbondo kembali macet. (tim)