(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Kompetisi balap sepeda internasional, Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025 baru saja usai. Konsistensi dan pelaksanaan ajang balap internasional yang masuk dalam kalender Union Cycliste Internationale (UCI/Federasi Balap Sepeda Internasional) itu diakui telah menginspirasi banyak negara di Asia.
TdBI telah memasuki tahun ke-10 pelaksanaan. Digelar pertama kali pada 2012, sempat terhenti tiga tahun karena pandemi Covid-19 pada 2020, dan kembali digelar pada 2024.
President Comissiore of UCI untuk
TdBI (Tamu dari UCI) Nathapong Lohitnavy mengatakan, TdBI adalah salah satu
balapan favorit. Pemandangan yang menawan dan masyarakat yang menyemarakkan
balapan membuat ajang tersebut selalu dirindukan.
"Saya telah datang ke
Indonesia berkali-kali, dan ini adalah kali kedua saya ke Banyuwangi. Saya bisa
katakan bahwa balapan ini adalah salah satu favorit saya, dengan lanskap yang
spektakuler, dan sambutan hangat dari para penonton," kata Nathapong.
Ia juga menyebut, penyelenggaraan
TdBI 2025 berjalan sukses dan baik. "Saya juga sudah menanyakan kepada
tim, dan mereka mengatakan semuanya berjalan dengan baik. Selamat untuk
Banyuwangi," ucapnya.
International Commissaire UCI
Jamaludin Mahmud, menambahkan TdBI telah menginspirasi bagi negara-negara di
Asia dalam menyelenggarakan ajang balap sepeda.
"Terima kasih Pemkab
Banyuwangi yang sudah mencetuskan satu gagasan yang menjadi ilham untuk seluruh
Indonesia, bahkan juga di beberapa negara Asia," ujar Jamal.
Sebagai satu-satunya ajang balap
sepeda agenda UCI di Indonesia, TdBI 2025 juga menjadi favorit dan incaran para
pembalap dan klub dari berbagai negara. Terbukti 99 pembalap dari 24 negara
ikut berpartisipasi dalam ajang yang masuk
"Tour de Banyuwangi Ijen ini
menjadi incaran bukan hanya pembalap, tetapi negara-negara yang melihat betapa
tour ini telah mengubah wajah Banyuwangi," kata Jamal.
Catatan penyelenggara, jumlah tim
yang berminat untuk turut andil dalam TdBI 2025 lebih dari 40 tim. Namun,
penyelenggara hanya memilih tim-tim dengan rangking terbaik untuk berkompetisi
dalam ajang yang berlangsung dalam empat etape itu.
Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani menambahkan jika Tour de Banyuwangi Ijen 2025 merupakan
satu-satunya balap road race di Indonesia yang masuk dalam agenda UCI.
Menurutnya, konsistensi menggelar
TdBI merupakan upaya Banyuwangi untuk terus menggaungkan olahraga balap sepeda
Indonesia di pentas internasional. "Setidaknya ini menjadi presentasi
pelaksanaan balap sepeda di Indonesia di kompetisi internasional ini,"
kata Ipuk.
"Terima kasih atas seluruh
dukungan para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat
Banyuwangi hingga TdBI bisa berlangsung lancar dan aman," imbuh Ipuk.
Sementara Wakil Ketua Harian PB
Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI), Jadi Rajagukguk juga memberi apresiasi
terhadap Banyuwangi yang mampu mempertahankan kualitas TdBI selama 10 kali
pelaksanaan.
“Selamat atas pelaksanaan TdBI ke-10. Ini tidak mudah. Dari 13 balapan di Indonesia, TdBI yang terbaik di Indonesia,” ujar Jadi. (humas/kab/bwi)