(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Sejumlah tokoh aktivis perempuan berlatar belakang Nahdliyin melakukan kunjungan ke Banyuwangi. Mereka mengapresiasi kemajuan Banyuwangi serta inovasi-inovasi yang dilalukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
"Saya biasa memanggil Bu Ipuk ini sebenarnya Mbak Dani. Saya mengenalnya sudah lama sekali. Beliau memiliki kecepatan belajar yang tinggi,” ungkap Sekretaris Umum PP Muslimat Ulfah Mashfufah saat bersilaturahmi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Sabtu (19/2/2022).
“Dan beliau mampu menunjukkan
kiprah kepemimpinannya yang inovatif dan sarat program pemberdayaan," imbuhnya.
Hal yang senada juga diakui oleh
Saidah Sakwan, pimpinan BAZNAS RI yang turut serta dalam rombongan tersebut.
"Banyak kemajuan Banyuwangi. Mulai penanganan kemiskinan sampai pengembangan
pariwisata,” kata perempuan yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI
tersebut.
“Berita baik ini selalu saya
sampaikan setiap keliling Indonesia. Terakhir di Bulukumba. Saya sarankan
bupatinya untuk belajar ke Banyuwangi," tambahnya.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Komisioner Komnas Perempuan Maria
Ulfah Anshor yang turut dalam rombongan tersebut juga memberikan pandangan yang
tak jauh berbeda. Menurutnya, kini kiprah kepemimpinan perempuan semakin
menunjukkan kualitasnya.
"Sudah banyak bagaimana kiprah
dari kepemimpinan perempuan yang terbukti bisa eksis dan berhasil," ujar
aktivis perempuan mantan ketua PP Fatayat NU tersebut.
Dalam rombongan, selain sejumlah
nama yang disebut di atas, juga ada beberapa nama lainnya. Di antaranya ada
Ketua VII PP Muslimat NU dr Hj Erna Yulia Soefihara, Sekretaris III PP Muslimat
NU Dra Hj Marhamah Mujib dan sejumlah tokoh lainnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani mengungkapkan terimakasih atas kunjungan dari para tokoh
perempuan nasional tersebut. Menurutnya, hal tersebut menjadi pelecut semangat
untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Banyuwangi.
"Pemimpin sebagai sebuah jabatan publik sejatinya netral gender. Bukan domain laki-laki, bukan domain perempuan. Semuanya bisa, dan kita berikhtiar membuktikan bahwa kepemimpinan kaum perempuan bisa menjawab tantangan yang ada," ungkap Ipuk.
Dalam masa kepemimpinannya ini,
lanjut Ipuk, harus menghadapi tantangan yang cukup berat. Pandemi Covid-19
menjadi momok yang mengubah berbagai pondasi awal yang Banyuwangi persiapkan.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Seperti halnya sektor pariwisata
yang awalnya digenjot, kini harus terhambat karena adanya beragam aturan demi
menekan persebaran virus yang mendunia itu. "Di tengah situasi seperti
ini, kami terus berinovasi untuk bisa menjaga kesehatan masyarakat, sekaligus
tetap mendorong arus ekonomi masyarakat berputar,” papar Ipuk.
Kami lalu berfokus mengembangkan
UMKM sebagai ujung tombak. Ada program UMKM Naik Kelas, Warung Naik Kelas
hingga Ongkir Gratis untuk UMKM. Kami juga jemput bola dengan berkantor di desa
secara rutin," imbuhnya.
"Dari beragam program inovasi
tersebut, alhamdulillah angka kemiskinan kita juga relatif terjaga dibanding
sejumlah daerah lain yang naik cukup tinggi. Begitu juga angka pendapatan per
kapita masih tetap terjaga," imbuhnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga memohon doa dan dukungannya dalam proses kepemimpinannya di Banyuwangi. "Kami memohon doa, bimbingan sekaligus dukungannya. Semoga kami terus diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menuntaskan amanah ini sebaik-baiknya," pungkas Ipuk. (Humas/kab/bwi)