(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Wakil Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi mengingatkan empat program prioritas desa, yaitu menurunkan angka kemiskinan, penurunan stunting, pemberdayaan Bumdes, dan digitalisasi desa.
"Empat hal ini perlu dilaksanakan. Dan saya percaya dengan memberikan ruang seluas-luasnya pada seluruh komponen, termasuk anak muda, ini dapat dilaksanakan dengan baik," terang Wamen Budi, saat bertemu sejumlah kepala desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Kamis (31/3/2022).
Budi menekankan tentang pentingnya
digitalisasi desa. Dengan pendekatan teknologi, menurutnya, pembangunan di desa
akan semakin cepat dan efektif. Dalam hal ini, ia mengapresiasi langkah Pemkab
Banyuwangi untuk mendorong desa-desanya menerapkan “Smart Kampung” yang telah
melek digital.
"Banyuwangi saya lihat Smart
Kampung-nya bisa adaptif dalam dalam era digitalisasi. Jadi kita berharap,
Banyuwangi bisa jadi inspirasi dan contoh buat kabupaten-kabupaten lain untuk
mengembangkan desa," ungkap Budi.
Wamen Budi melakukan kunjungan
kerja ke Banyuwangi selama dua hari, Kamis – Jumat (30-31/3/2022). Setelah
bertemu dengan perangkat desa, Budi mengikuti program Bupati Ngantor di Desa
(“Bunga Desa”) yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Desa
Jajag, Kecamatan Gambiran.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Setiap pekan, Bupati Ipuk berkantor
di desa secara bergilir sebagai upaya gotong royong pemkab bersama pemerintahan
desa untuk jemput bola layanan dan mencari solusi atas masalah yang ada.
Program ini pun mendapat apresiasi dari Wamen yang menurutnya cukup efektif
untuk dekat dengan rakyat sekaligus menyelesaikan permasalah yang ada.
Di Desa Jajag, Wamen juga
menyaksikan penyerahan simbolis program jaminan keselamatan kerja bagi anggota
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Banyuwangi yang dibiayai oleh pemkab.
Program ini kembali mendapat apresiasi dari Wamendes. Dengan program tersebut,
Budi berharap kinerja pemerintah desa akan semakin bagus.
"Ini program bagus untuk melindungi BPD. Mendapat asuransi, sehingga mereka bisa bekerja dengan baik dan bisa apa membantu kemajuan desa lewat musyawarah masyarakat desa dan juga dialog dan partisipasi dengan pemerintah desa," ungkap Budi.
Sementara itu, Bupati Ipuk menjelaskan bahwa dirinya berkomitmen membangun Banyuwangi dengan basis desa. Ia meyakini, seiring tata kelola pemerintah desa yang baik, maka akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan daerah."Salut kepada Bapak/Ibu Kades dan BPD yang bergotong royong bersama membangun desa. Termasuk melalui Smart Kampung, ini memperlancar upaya digitalisasi desa," terang Ipuk.
(Foto: Humas/kab/bwi)
“Smart Kampung” sendiri merupakan
program pelayanan publik di tingkat desa. Sekaligus juga diintegrasikan dengan
upaya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas SDM masyarakat pedesaan. Ujungnya
adalah meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi warga.
“Seperti yang Pak Wamen bilang,
membangun desa itu berarti membangun Indonesia. Ini akan menajdi pedoman kami.
Terima kasih atas arahan dan bimbingan Pak Wamen kepada seluruh kades dan BPD,
semoga desa-desa di banywuangi semakin maju,” kata Ipuk.
Dalam kunjungannya, Wamen juga dijadwalkan mengunjungi destinasi wisata berbasis desa, seperti di Desa Tamansari dan Desa Bangsring. (Humas/kab/bwi)