Budidaya Ratusan Ekor Ikan Koi WBP Lapas Banyuwangi Laku TerjualLapas Kelas II-A Banyuwangi

Budidaya Ratusan Ekor Ikan Koi WBP Lapas Banyuwangi Laku Terjual

Pengusaha ikan hias asal Banyuwangi, Hendra (baju putih bermotif) menengok budidaya ikan Koi di Lapas Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Di balik tembok tinggi Lapas Kelas IIA Banyuwangi, terdapat brandgang yang sengaja dimanfaatkan untuk budidaya ikan Koi. Bertepatan di Hari Lahir Pancasila, Rabu (1/6/2022), ikan-ikan Koi tersebut dipanen.

Meski tak banyak, ikan Koi jenis Ogon dan Shiro yang dibudidayakan laku terjual. Sebanyak 200 ekor ikan Koi berukuran 10 sentimeter dibeli Hendra, salah seorang pengusaha ikan hias asal Banyuwangi.

Kalapas Banyuwangi, Wahyu Indarto mengatakan, di Lapas Banyuwangi memiliki sejumlah program pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), salah satunya budidaya ikan Koi di area brandgang barat.

Baca Juga :

"Kami arahkan beberapa WBP untuk menjalani pembinaan budidaya ikan Koi, karena selain peminat ikan Koi diluar selalu banyak, kolam yang kita miliki juga cukup memadai," ujarnya.

Meski budidaya ikan Koi dilakukan di area yang terbatas, namun hasil panen yang didapat cukup memuaskan. Pasalnya, mampu menarik minat masyarakat.

“Ikan Koi kami dibeli oleh Hendra sebanyak 200 ekor jenis Ogon dan Shiro berukuran 10 sentimeter. Ikan yang dibeli untuk di jual kembali kepada konsumen penghobi ikan Koi di toko miliknya Aquarium Modren," kata Wahyu.

Selain budidaya ikan Koi, Lapas Banyuwangi juga budidaya ikan Lele, Nila, Gurame, Patin, hingga yang paling banyak diminati adalah Lobster air tawar.

Selain itu, juga ada pembinaan lain seperti, kerajinan tangan, meubelair, pertanian, peternakan, cucian motor dan mobil hingga pembinaan kerohanian.

"Program-program pembinaan yang diberikan itu diharapkan mampu meningkatkan keterampilan WBP, sehingga bermanfaat bagi para WBP setelah dinyatakan bebas dan kembali berbaur dengan masyarakat. Program-program pembinaan akan ditingkatkan dan kita berikan secara merata," tambahnya.

Firman, salah satu WBP perkara perlindungan anak mengaku bersyukur dengan kegiatan pembinaan yang ia ikuti selama ini.

Selama belajar budidaya ikan, Firman bersam 4 WBP lainnya dituntut telaten merawat ikan Koi, sehingga hasilnya dapat tumbuh dan memiliki warna yang bagus.

"Mudah-mudahan nanti saat sudah bebas saya bisa menjadi peternak ikan Koi yang sukses," harapnya. (fat)