(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Ratusan anak muda yang tergabung
dalam program ”Jagoan Tani” Banyuwangi mengikuti sesi mentoring. Mereka adalah
100 tim yang diseleksi dari 203 tim yang terdaftar di program yang menghadirkan
hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi para kandidat terpilih
tersebut.
Sebanyak 100 tim yang terdiri atas 500 peserta tersebut
adalah para milenial yang sudah membangun rintisan usaha di sektor pertanian
dan berbagai subsektornya. Mulai perikanan, perkebunan, kehutanan,
hortikultura, tanaman pangan, hingga peternakan.
“Mentoring ini diharapkan peserta bisa sharing dengan
anak-anak muda yang bergelut di sektor pertanian. Tidak hanya kisah suksesnya saja,
namun proses bagaimana para mentor ini mendalami pertanian ini diharapkan bisa
menjadi inspirasi peserta mengembangkan usahanya,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk
Fiestiandani saat hadir secara virtual sebagai keynote speaker dalam pembukaan
sesi Mentoring Jagoan Tani 2022, Senin (30/5/2022).
Di hari pertama Senin (30/5), mentoring oleh Kukuh Roxa,
CEO Pandawa Agri Indonesia yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida. Juga
Ervina Wahyu, Dekan Fakultas Pertanian Untag Banyuwangi.
Beberapa materi yang diberikan di antaranya, strategi
marketing, peluang membangun usaha milenial, kiat pengembangan start up
agribisnis, hingga strategi membangun bisnis yang berkelanjutan.
"Alam Banyuwangi sangat kaya. Ada laut, gunung, hutan, sawah, dan kebun yang menyimpan banyak sumberdaya. Ini bisa kita eksplor sehingga bisa menjadi sumber perekonomian," kata Kukuh.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Demikian halnya Kukuh dan dua rekannya. Mereka memilih
untuk berbisnis di Banyuwangi lantaran semua bahan baku yang mereka butuhkan
tersedia di Banyuwangi.
"Banyuwangi kaya akan berbagai mineral yang sulit
didapatkan di daerah lain. Ditambah lagi aksesibilitas Banyuwangi yang semakin
terbuka membuat kami yakin untuk berbisnis di Banyuwangi," papar
Kukuh.
Kukuh juga memberikan trik agar rintisan usaha yang telah
dimulai para peserta bisa terus berkelanjutan. "Tentukan tujuan dan
fokuslah membangun bisnis kalian. Yang tak kalah penting terus bersabar.
Memulai bisnis tentu hasilnya tidak instan. Butuh waktu hingga kita bisa
menikmati hasilnya," ujarnya.
"Dari 2012 memulai bisnis, kami baru bisa menikmati hasilnya pada 2018. Memang harus sabar dan fokus. Alhamdulillah, usaha kami semakin berkembang. InshaAllah tidak hanya Malaysia, kami akan melebarkan pasar hingga Afrika dan Amerika Latin," ungkap Kukuh.
(Foto: Humas/kab/bwi)
Mentoring selanjutnya pada 31 Mei 2022, akan dibawakan oleh
Luh Putu S dari Univenjarsitas Jember dan Dzulfikri Putra, CEO Kang Duren,
founder marketplace untuk durian.
Berikutnya juga akan melibatkan Dias Satria dari
Universitas Brawijaya Malang. Dilanjutkan Andriza Syarifudin, CEO Nusa Fresh
yang beberapa waktu lalu melakukan ekspor buah naga dan hortikultura produk
Banyuwangi.
Jagoan Tani merupakan ajang untuk mencetak generasi baru
usaha pertanian yang rutin digeber Pemkab Banyuwangi sejak lima tahun
lalu.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi,
M. Khoiri, mengatakan mentoring akan dilaksanakan via zoom pada 30, 31 Mei dan
2 Juni 2022.
“Usai mentoring, akan dipilih 30 besar pada 3 Juni 2022. Selanjutnya dikerucutkan lagi menjadi 10 besar untuk melakukan presentasi bisnis di hadapan para juri secara langsung pada 8-9 Juni. Diakhiri tahap graduation pada 16 Juni 2022,” pungkas Khoiri. (Humas/kab/bwi)