Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani didampingi Sekretaris Dinas PU Pengairan Riza Al Fahrobi meninjau Waduk Bajulmati. (Foto: Istimewa)
KabarBanyuwangi.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berencana mengembangkan Waduk Bajulmati tak hanya sebagai infrastruktur irigasi, tetapi juga sebagai destinasi wisata unggulan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menilai waduk yang berlokasi di Kecamatan Wongsorejo tersebut memiliki potensi besar untuk dijadikan lokasi rekreasi dan sport tourism.
"Nanti akan kita agendakan sebuah event atau atraksi
supaya bisa meningkatkan daya tariknya sehingga bisa menarik minat banyak
wisatawan," kata Ipuk saat meninjau Waduk Bajulmati, Senin (5/5/2025).
Ipuk bersama tim telah melakukan survei dan eksplorasi di
kawasan sekitar waduk. Ia menyusuri jalur sejauh dua kilometer dari pos
Perhutani di Pasewaran menuju waduk.
Sepanjang perjalanan disuguhi lanskap hutan jati, dua
sungai kecil berair jernih, serta kontur tanah yang alami. Jalur ini disebutnya
ideal untuk dikembangkan menjadi bagian dari ekowisata dan sport tourism.
"Jalurnya memang unik dan alami, jadi memungkinkan
untuk dibuat ecotourism dibuat sport tourism. Tapi akan kita kaji lagi. Kita
perlu duduk dengan perhutani dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk
membahasnya," terangnya.
Waduk Bajulmati memiliki kapasitas tampung hingga 10 juta
meter kubik (m3). Waduk ini untuk memenuhi sekitar 1.800 hektar lahan pertanian
di Wongsorejo, yang dikenal dengan daerah kering.
"Posisi ketinggian air saat ini berada di angka 87,6
meter, dalam kondisi aman menjelang musim kemarau. Airnya cukup untuk mengairi
target 1.800 hektare lahan pertanian di Wongsorejo," ujar Sekretaris Dinas
PU Pengairan Riza Al Fahrobi.
Riza menjelaskan, air dari waduk yang berada di wilayah
perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo ini mengalir ke Dam Bajulmati
hingga menuju irigasi tersier guna mengairi lahan-lahan pertanian.
Selama musim kemarau, debit air yang dikeluarkan dari
waduk berkisar 2,2 hingga 2,6 meter kubik per detik, tergantung kebutuhan lahan
di hilir. Lahan persawahan yang selama ini hanya 2 kali tanam bisa menjadi 3
kali tanam per tahun.
Selain fungsi irigasi, waduk ini juga menyuplai air baku
sekitar 180 liter per detik untuk kebutuhan konsumsi masyarakat dan industri,
serta memiliki fungsi strategis dalam pengendalian banjir.
"Waduk Bajulmati sendiri ini didesain dengan banyak
fungsi, mulai irigasi, penyedia air baku, penahan banjir, konservasi vegetasi,
pembangkit listrik, hingga destinasi wisata," kata Riza. (fat)