(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengecek pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan berkeliling ke sejumlah sekolah. Mulai pekan ini seluruh sekolah penyelenggara pendidikan di Banyuwangi telah melaksanakan pembelajaran tatap mula (PTM).
Sebanyak 813 SD dan 199 SMP telah menggelar PTM terbatas, yang dipadukan dengan pembelajaran jarak jauh. Ipuk mendatangi sejumlah sekolah, yang dimulai dari SDN 4 Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (4/3/2021).
Ipuk meninjau pelaksanaan PTM di
sejumlah kelas. Ipuk memastikan bahwa setiap kelas diisi maksimal 30 persen
dari kapasitas untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ipuk berpesan kepada seluruh
siswa dan guru untuk tidak melepas maskernya selama proses pembelajaran di
kelas.
Selain meninjau pelaksanaan PTM,
Ipuk juga memimpin apel penegak disiplin protokol kesehatan Covid-19 dan
meresmikan satgas penegak disiplin. Apel diikuti tenaga pendidikan, tenaga
kesehatan, serta para relawan di wilayah Kecamatan Banyuwangi.
"Saya berharap teman-teman
satgas ini bekerja secara mobile. Aktif saling mengingatkan agar tidak lalai
menjaga disiplin prokes. Jangan sungkan-sungkan negur, ingatkan selalu karena
ini demi kebaikan kita semua,” ujarnya.
Ipuk mengapresiasi berdirinya
satgas penegak disiplin yang dimotori oleh Kecamatan Banyuwangi. Camat
Banyuwangi, M. Lutfi mengatakan, seiring dengan mulai bergeraknya aktivitas
ekonomi warga, maka disiplin protokol kesehatan menjadi syarat wajib untuk menghindari
Covid-19.
“Satgas ini terdiri banyak elemen.
Nanti mereka akan bergerak memantau di sekolah, pusat keramaian, dan pusat
aktivitas warga lainnya untuk memastikan bahwa aktivitas warga tidak berpotensi
memunculkan kasus covid 19,” kata Lutfi.
Ipuk juga mengunjungi pelaksanaan
PTM di SD Muhammadiyah 1 di Banyuwangi, SD Al Khairiyah, dan SD AL Irsyad.
Selain berdialog dengan siswa, Ipuk juga sempat menyapa wali murid yang tengah
menjemput siswa.
Salah seorang wali murid di SD Al
Khairiyah, Nur Khazanah menyampaikan bahwa hampir semua wali murid merasa
antusias dengan dimulainya PTM. Dia merasa lega apalagi sekolah telah
diwajibkan PTM harus berjalan sesuai dengan protokol Covid 19.
“Saya merasa lega PTM telah
dimulai, anak saya belajarnya lebih terarah. Karena kalau di hape sebenarnya
banyak keterbatasan. Anak saya ini biar ada aktivitas yang lebih membugarkan
tubuhnya,” ujar Nur.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Peninjauan tersebut, juga
dimanfaatkan Ipuk untuk memberi motivasi tentang pentingnya hidup sehat. Ipuk
membagikan makanan tambahan bergizi sebagai pesan agar siswa tetap bugar guna
mengahdapi pandemi ini.
“Dari berkeliling tadi, saya
melihat bahwa semua sekolah telah menerapkan PTM dengan baik. Murid wajib
bermasker, tempat cuci tangan tersedia banyak di setiap sudut, kapasitas kelas
juga sesuai ketentuan,” ungkapnya.
“Sekolah wajib menjaga ini, agar
semua tetap sehat, interaksi sosial juga berjalan seperti yang selama ini
dirindukan kita semua. Setelah SD dan SMP, semoga segera bisa kita mulai untuk
TK seiring penanganan untuk terus menekan penyebaran Covid-19,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas
Pendidikan Suratno menjelaskan bahwa saat ini semua sekolah SD dan SMP telah
menggelar PTM secara terbatas. Pelaksanaan PTM di Banyuwangi sendiri dilakukan
secara bertahap. Pada tahap awal yang diijinkan sebanyak 121 sekolah pada
Januari 2021 lalu.
“Pekan ini kita memasuki tahap
ke-4, dan semua sekolah di Banyuwangi telah lolos uji untuk bisa
menyelenggarakan PTM. Rinciannya ada 813 SD dan 199 SMP yang sudah PTM. Meski
begitu, kami tetap mewajibkan maksimal kuota perkelas adalah 30 persen, untuk
menghindarkan potensi terjadinya penularan Covid-19,” ungkapnya.
Selama satu bulan ke depan, Dinas
Pendidikan akan terus memantau dan melakukan evaluasi pada penyelenggaraan PTM
yang telah berjalan.
“Bila satu bulan tidak ditemukan kasus, maka kami akan mengijinkan siswa SD kelas 1 hingga kelas 3 untuk bisa mengikuti PTM. Selama ini yang kita ijinkan untuk ikut tatap muka hanya kelas 4 s/d 6,” jelasnya. (Humas/kab/bwi)