Desa Gintangan sabet dua penghargaan dalam gelaran Disbudpar Provinsi Jatim. (Foto: Yudhi Anjar)
KabarBanyuwangi.co.id, NGAWI - Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah pariwisata. Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini bersinar dalam ajang tahunan yang digelar Pemprov Jawa Timur.
Keberhasilan ini tak lepas dari inovasi produk-produk
berbahan dasar bambu yang dipamerkan oleh Desa Gintangan di Alun-Alun Ngawi
pada Minggu (4/8/2024).
Booth pameran Desa Gintangan berhasil memukau para juri
dengan tampilan yang unik dan menarik. Produk-produk inovatif yang tidak hanya
estetis namun juga ramah lingkungan ini berbahan dasar bambu, seperti kerajinan
tangan, perabot rumah tangga, hingga souvenir.
Selain itu, virtual tour yang disajikan Desa Gintangan
memberikan pengalaman imersif bagi pengunjung, seolah-olah mereka sedang
menjelajahi desa wisata ini secara langsung.
Prestasi ini membuktikan bahwa potensi wisata Kabupaten
Banyuwangi sangat besar dan terus berkembang.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan rasa
bangganya atas prestasi yang diraih oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa
Gintangan.
"Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi dan
kreativitas masyarakat Banyuwangi mampu mengangkat potensi desa wisata menjadi
lebih maju," ujar Bupati Ipuk.
Sementara itu, perwakilan Pokdarwis Desa Gintangan,
Syukron Makmur mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diterima.
Menurutnya, penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi bagi Desa Gintangan
untuk terus berinovasi.
"Kami akan terus mengembangkan Desa Wisata
Gintangan, serta mendukung teman-teman Pokdarwis lain di Banyuwangi untuk dapat
memunculkan potensi yang dimiliki di tiap daerah," ujarnya.
Selain Desa Gintangan, booth produk unggulan kopi
Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro juga turut memeriahkan event
rangkaian Pekan Kebudayaan Jawa Timur ini.
Sebagai informasi, Festival Dewi Cemara adalah sebuah
perayaan atas kekayaan budaya dan potensi wisata yang dimiliki oleh desa-desa
di Jawa Timur. Acara yang dilakasanakan oleh Disbudpar Provinsi Jatim ini
menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi
dalam pembangunan pariwisata di daerahnya. (anj/man)