Diduga Serangan Jantung, WNA Amerika Meninggal saat Naik Gunung IjenPolsek Licin

Diduga Serangan Jantung, WNA Amerika Meninggal saat Naik Gunung Ijen

Jenazah WNA Amerika di RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Seorang pendaki, NG Chee Meng (57), meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Ijen. Korban meninggal diduga karena serangan jantung.

Kapolsek Licin, AKP Junaedi membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, korban merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat.

Korban ditemani istrinya, Chen Hsiang Hui (54). Mereka berangkat dari Surabaya bersama agen perjalanan. Rombongan tiba di kawasan Paltuding TWA Ijen pada Rabu (20/11/2024) dinihari sekira pukul 00.30 WIB.

Baca Juga :

Sebelum naik ke puncak Gunung Ijen, kata Junaedi, korban dan istrinya telah melakukan pengecekan kesehatan. Kemudian mereka memulai pendakian sekira pukul 04.00 WIB.

"Sebelum mendaki, mereka sempat beristirahat dan melakukan persiapan di Paltuding," kata Junaedi.

Korban bersama istrinya melakukan pendakian ditemani oleh seorang pemandu lokal. Beberapakali mereka ditawari untuk naik troli. Namun pasutri ini menolak dan memilih jalan kaki untuk naik ke puncak.

Dalam pendakian menuju puncak Gunung Ijen, rombongan tersebut sempat enam kali beristirahat. Selama perjalanan itu pula, korban masih aktif berbincang dengan pemandu.

Kejadian tak terduga terjadi ketika rombongan tersebut hendak sampai di Pondok Bunder, WNA asal Amerika Serikat itu mendadak jatuh tak sadarkan diri.

"Sekitar pukul 05.00 WIB, di dekat Pondok Bunder,  tiba-tiba korban jatuh tak sadarkan diri," ujar Junaedi.

Sang pemandu sempat memberikan pertolongan pertama dengan memberi oksigen. Korban sempat bereaksi namun tak sadarkan diri.

"Korban selanjutnya dibawa turun ke Paltuding kemudian dilarikan ke Puskesmas Licin. Namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia," bebernya.

Jenazah WNA Amerika itu kemudian dibawa ke RSUD Blambangan, Banyuwangi. Hasil pemeriksaan korban dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung.

"Oleh dokter di rumah sakit, dugaannya korban meninggal karena serangan jantung," ungkapnya.

Junaedi menambahkan, pihak keluarga tidak berkenan jenazah diotopsi. Sang istri telah membuat surat pernyataan menerima kematian korban.

"Jenazah berada di RSUD Blambangan dan saat ini masih diurus kepulangan menuju negaranya. Keluarga menerima kematian korban sebagai musibah," jelasnya. (fat)