Dishub Jatim Khawatir Jalur Pantura Macet Imbas Penutupan Total di GumitirDinas Perhubugan Jawa Timur

Dishub Jatim Khawatir Jalur Pantura Macet Imbas Penutupan Total di Gumitir

Kepala Dishub Jatim, Nyono saat dikonfirmasi wartawan di Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi. (Foto: Firman)

KabarBanyuwangi.co.id – Penutupan total jalur Gumitir selama dua bulan mulai Kamis (24/7/2025), mendapat sorotan serius dari Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dishub Jatim, Nyono, mengkhawatirkan penutupan ini bakal memicu kemacetan panjang di Jalur Pantura dan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

“Yang saya khawatirkan, pertama, dua jembatan di jalur Pantura sedang dikerjakan. Kedua, tujuh kapal eks LCT keluar lintasan di Pelabuhan Ketapang,” tegasnya usai kunjungan kerja di Pelabuhan Boom Marina Banyuwangi, Rabu (23/7/2025).

Baca Juga :

“Ketiga, kemacetan akan terakumulasi di jalur Panturan, khususnya Situbondo-Banyuwangi. Ini bisa jadi antrean panjang,” lanjut Nyono.

Penutupan akses nasional di Km 233+500 atau Tikungan Mbah Singo dilakukan untuk proyek perkuatan lereng dan pemasangan fondasi bored pile dalam paket Preservasi Jalan Nasional 2025.

Namun, Nyono masih berharap jalur tidak ditutup sepenuhnya. “Kami berharap sih buka-tutup saja, walaupun sedang ada pengerjaan. Kalau ditutup penuh, Pantura pasti semakin berat,” ujarnya.

Nyono juga membantah informasi yang sempat beredar bahwa Dishub Jatim memutuskan buka-tutul jalur Gumitir. Ia menegaskan, kewenangan penuh berada di tangan Ditlantas Polda Jawa Timur.

“Kewenangan buka-tutup jalur Gumitir ini milik Ditlantas Polda Jatim. Kami tidak pernah mengeluarkan keputusan itu. Jadi yang beredar kemarin adalah informasi hoaks,” tegasnya.

Meski bukan pengambil keputusan, Dishub Jatim menyatakan siap turun tangan membantu pengaturan lalu lintas di jalur alternatif.

“Kita akan bantu kelancaran arus selama penutupan. Personel kami siap diterjunkan di jalur-jalur yang ditentukan,” pungkasnya. (man)