(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id – Ajang untuk mencetak generasi baru
usaha pertanian ‘’Jagoan Tani’’ yang digeber Pemkab Banyuwangi mendapat animo
tinggi dari kalangan anak muda. Ribuan Ini anak muda mendaftar pada ajang yang
memasuki tahun kelima tersebut.
Tidak sampai satu bulan sejak pendaftaran dibuka, Jagoan
Tani 2022 telah diserbu ribuan pendaftar. Hingga pendaftaran ditutup pada 20
April lalu, tercatat 203 tim mendaftar dengan total 1.015 anak muda yang
terlibat.
“Semangat mengembangkan agribisnis dari anak-anak muda
Banyuwangi sangat luar biasa. Semoga ajang ini bisa terus mendorong generasi
baru pelaku usaha agribisnis yang bisa memberi nilai tambah ke ekonomi lokal,”
kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Selasa (3/5/2022).
Ipuk menjelaskan program ”Jagoan Tani” rutin digelar untuk
mengajak anak-anak muda Banyuwangi menggeluti bisnis pertanian dengan segala
subsektornya. Disiapkan modal usaha Rp 125 juta hingga penyediaan lahan untuk
usaha disediakan bagi para kandidat terpilih.
Sejumlah mentor juga dihadirkan untuk "mencuci
otak" anak muda Banyuwangi terkait konsep bisnis pertanian modern. Ada
dosen hingga praktisi. Di antaranya, Udin Andryza, CEO Nusa Fresh yang beberapa
waktu lalu melakukan ekspor buah naga dan hortikultura produk Banyuwangi; Kukuh
Roxa, CEO Pandawa Agri yang rutin melakukan ekspor reduktan herbisida.
Pabriknya berlokasi di Banyuwangi.
Juga ada Dzulfikri Putra, CEO Kang Duren, founder
marketplace untuk durian; serta Ervina Wahyu, Dekan Fakultas Pertanian Untag;
dan Luh Putu S dari Universitas Jember.
"Jagoan Tani hadir untuk menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik, ada sentuhan inovasi dan digitalisasi, sehingga kita berharap anak-anak muda mau melirik pertanian termasuk di dalamnya perkebunan, perikanan, peternakan," bebernya.
(Foto:Humas/kab/bwi)
Ipuk menambahkan, konsep Jagoan Tani semakin terintegrasi
karena juga ada fase presentasi ke perbankan. "Saya inginnya bukan hanya
perbankan, tapi juga ada pengusaha, ada investor, yang bisa melihat bagaimana
anak-anak muda ini presentasi soal dunia pertanian, sehingga nanti bisa
dibiayai," papar Ipuk.
Sementara Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi
Muhamad Khoiri menjelaskan, tahun ini Jagoan Tani difokuskan pada kategori
rintisan usaha. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang melombakan dua
kategori, ide bisnis dan rintisan usaha.
“Ini dimaksudkan untuk lebih memacu generasi muda pada sisi
praktik usahanya,” urai Khoiri.
Jagoan Tani 2022 juga mensyaratkan adanya keterlibatan
perempuan dalam setiap tim peserta. “Minimal 40 persen anggota tim adalah
perempuan. Ini sebagai upaya mendorong peran kaum perempuan milenial dalam
sektor pertanian,” paparnya.
Ditambahkan Khoiri, Jagoan Tani 2022 telah memasuki tahapan
verifikasi lapang yang akan berlangsung hingga 15 Mei mendatang. Dari 203 tim
yang mendaftar telah tersaring 152 tim yang berhak mengikuti tahapan ini.
Adapun aspek yang diverifikasi meliputi, eksisting
usaha/peserta, inovasi atau kebaruan, keberlanjutan usaha, dan sentuhan
teknologinya.
“Dari tahapan ini akan dipilih 100 tim terbaik yang akan
mengikuti mentoring pada 23-26 Mei. Selanjutnya akan dikerucutkan lagi menjadi
30 besar untuk melakukan presentasi bisnis di hadapan para juri secara langsung
pada 8-9 Juni. Diakhiri tahap graduation pada 16 Juni 2022,” urai Khoiri. (Humas/kab/bwi)