Ditemukan Klaster Tarawih, 53 Positif dan 6 Meninggal, Satu Dusun LockdownSatgas Covid-19 Banyuwangi

Ditemukan Klaster Tarawih, 53 Positif dan 6 Meninggal, Satu Dusun Lockdown

Juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono. (Foto: Dok/istimewa)

KabarBanyuwangi.co.id - Klaster terawih terjadi di Banyuwangi, tepatnya di Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo. Juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Banyuwangi dr Widji Lestariono membenarkan adanya klaster tarawih tersebut.

Sampai hari ini, pihaknya juga sudah melakukan tracing terhadap para jamaah yang memiliki kontak erat sebanyak 267 orang dan ditemukan 53 orang di dusun tersebut terkonfirmasi positif, 6 orang diantaranya meninggal dunia.

"Sampai hari ini dari 267 kontak erat yang sudah ditracing ditemukan 53 kasus positif dengan 6 kematian,” kata pria yang akrab dipanggil Rio kepada KabarBanyuwangi.co.id melalui sambungan WhatsApp (WA), Sabtu (8/5/2021) malam.

Baca Juga :

“Sedangkan yang menjalani perawatan di Rumah Sakit ada 3 pasien. Yang tanpa gejala, menjalani isolasi mandiri secara ketat di rumah masing-masing," imbuhnya.

Jubir Satgas Covid-19 yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi menambahkan, mengantisipasi penyebaran yang lebih luas, aktifitas di masjid tempat ditemukannya klaster terawih untuk sementara sudah ditutup.

Pihaknya juga memberlakukan lockdown di Dusun Yudomulyo. Seluruh warga diminta agar tidak keluar rumah dan menjalani isolasi secara mandiri.

"Aktivitas masjid langsung dihentikan, mengantisipasi menyebarnya Covid-19 semakin meluas. Kita sudah meminta kepada satgas kecamatan dan desa untuk memantau secara intensif di dusun yang diberlakukan pembatasan," tambahnya.

Rio melanjutkan, saat ini pihaknya juga mensuplai bantuan, baik berupa sembako hingga vitamin bagi warga yang menjalani isolasi mandiri dan dipastikan tercukupi.

"Setiap kepala keluarga yang menjalani isolasi mandiri, mendapat paket bantuan sembako dan vitamin," lanjut Rio.

Sampai hari ini, Satgas Covid-19 Banyuwangi terus melakukan tracing, mengingat ada indikasi masih banyak warga setempat yang terjangkit virus mematikan tersebut.

"Sejak awal ditemukan, tracing terus kita lakukan sampai saat ini. Setelah itu kita testing hingga treatmen bagi terkonfirmasi positif, kita obati," pungkasnya. (fat)