(Foto: Humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Pemkab Banyuwangi menggelar program ”Camping Embun” (Camping Pelayanan Masyarakat Kebun), program jemput bola berbagai jenis pelayanan kependudukan untuk masyarakat yang tinggal di tengah perkebunan.
Tim pemerintah daerah ”berkemah” di tengah perkebunan untuk melayani warga hingga malam hari. Program ini digelar mulai Jumat-Sabtu (7-8/5/2021), tahap pertama di wilayah Perkebunan Malangsari, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru.
”Banyuwangi ini daerah terluas di
Jawa. Ada warga tinggal di perkebunan. Aksesnya jauh. Jarak dari perkebunan ke
kantor desa saja cukup jauh, bisa sejam. Sebagian layanan memang bisa online,
tapi soal smartphone juga kendala. Makanya kami jemput bola, bahkan sampai
camping, teman-teman pemda bermalam,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani
di Perkebunan Malangsari, Sabtu (8/5/2021).
Menurut Ipuk, mendapatkan dokumen
kependudukan adalah hak setiap warga negara.
”Kami tidak bicara statistik ya.
Dari sisi jumlah, tentu warga di perkebunan jauh lebih sedikit dibanding warga
di kota dan pusat desa, tapi ini soal hak warga mendapatkan dokumen
kependudukan, soal hak konstitusional warga. Jika mempunyai dokumen kependudukan
yang baik, warga bisa mengakses program-program pemerintah, sangat penting
untuk sekolah sampai urusan waris,” imbuh Ipuk.
Ipuk menjelaskan, warga di kawasan
perkebunan mulai pagi hingga sore hari harus bekerja di perkebunan. Sehingga
Pemkab Banyuwangi menggelar layanan hingga malam hari.
"Lokasinya juga kami dekatkan
ke pemukiman warga perkebunan. Setelah dari Perkebunan Malangsari, kami akan
bergerak ke perkebunan lain, juga kawasan sekitar taman nasional," jelas
Ipuk yang baru dilantik pada 26 Februari itu.
Kepala Dispendukcapil Banyuwangi,
Juang Pribadi mengatakan, pelayanan administrasi kependudukan untuk warga yang
tinggal di perkebunan ini disambut antusias.
”Pada Jumat (7/5/2021) ada 815
layanan kami lakukan. Satu warga ada yang mengurus beberapa layanan. Itu sampai
pukul 24.00 WIB, dan kami lanjutkan hari ini (Sabtu, 8/5/2021). Untuk Sabtu
ini, data masih terus berjalan karena akhir jam pelayanan baru malam hari,”
ujarnya.
Keterangan Gambar : (Foto: Humas/kab/bwi)
Juang menjelaskan, warga di
perkebunan rata-rata mengurus akta kelahiran, kartu identitas anak, KTP
termasuk perubahannya, perubahan Kartu Keluarga, dan akta kematian.
”Sebagian memang lama tidak diurus,
karena memang beliau-beliau setiap hari di perkebunan. Juga karena ada beberapa
ketentuan baru. Misalnya, dulu kan tidak dikenal Kartu Identitas Anak, nah
sekarang ada, jadi baru diurus dengan hadirnya layanan jemput bola ini,”
ujarnya.
Juang mengatakan, layanan ini akan
berlanjut ke dusun-dusun lainnya yang secara geografis susah dijangkau. ”Sesuai
program Bupati Ipuk yang ingin semua dinas jemput bola, turun layani warga,
kami akan bergerak ke kawasan perkebunan dan sekitar hutan lainnya, serta tentu
ke desa-desa,” ujarnya.
Imamah, salah seorang warga,
merespons gembira layanan jemput bola ini. Dia mengurus akta kelahiran untuk
anaknya. ”Senang sekali, dekat, tidak perlu ke kantor desa, juga gratis dan
cepat,” ujarnya.
Warga lainnya, Sulaiman, mengurus
kartu keluarga yang hilang. Dia baru mengurus karena jika ke kantor desa cukup
jauh. Apalagi dia harus bekerja. ”Pelayannya ramah, warga senang,” ujarnya.
Kepala Desa Kebunrejo Dedie Suharto bersyukur dengan layanan tersebut. ”Ini sangat membantu warga yang tinggal di kawasan perkebunan. Karena biasanya mereka memang kerja pagi sampai sore, sehingga tidak berpikir soal dokumen,” ujarnya. (Humas/kab/bwi)