Sejumlah wali murid SDN 1 Klatak berfoto bersama dengan anggota DPRD Banyuwangi usai meminta solusi soal penyegelan sekolah. (Foto: Fattahur)
KabarBanyuwangi.co.id - Sejumlah wali murid SDN 1 Klatak,
Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi didampingi komite sekolah mendatangi Kantor DPRD
setempat, Senin (25/01/2021).
"Kita kesini mau cari solusi supaya anak-anak bisa
kembali belajar sebagaimana mestinya," ungkap Indah salah satu wali murid kepada
wartawan.
Ditambahkan Doni Hermawan, selaku Komite Sekolah
menyampaikan, saat ini sejumlah sekolah SD mulai membuka kembali sistem belajar
tatap muka.
Sementara di SDN 1 Klatak masih terkendala dengan kondisi
sekolah yang disegel oleh ahli warisnya karena merasa memiliki hak atas lahan
sekolah. Hal itu juga diperkuat dengan putusan hukum yang memenangkan
ahli waris atas lahan tersebut.
Akibatnya, kata Doni, sekitar 400 siswa di sekolah tidak
dapat melakukan kegiatan belajar tatap muka seperti sekolah lainnya.
"Kami berharap kepada DPR dapat memberikan solusi dan
jalan terbaik, agar sekolah dibuka dan anak di sekolah bisa kembali
bersekolah," ujar Ketua Komite Sekolah, Doni Hermawan.
Sejauh ini, lanjut Doni, pihaknya telah berkomunikasi dengan
sejumlah pihak terkait, mulai dari dinas pendidikan dan pemerintahan tingkat Kabupaten hingga Kelurahan. Selain itu juga sudah berkomunikasi dengan ahli
waris yang meminta ganti rugi terhadap lahan yang digunakan sekolah.
Menanggapi persoalan yang ada di SDN 1 Klatak, Ketua DPRD
Banyuwangi, I Made Cahyana Negara mendesak Pemkab Banyuwangi segera mencari
solusi yang terbaik terkait persoalan ini. Karena menyangkut nasib pendidikan
warga Banyuwangi.
"Jadi, ini tanggung jawab pemerintah untuk hadir dalam
proses mencerdaskan kehidupan bangsa," tegasnya.
Made menambahkan, setelah ini akan dilakukan hearing dengan
menghadirkan pihak-pihak terkait mengenai persoalan tersebut.
"Tadi sudah kita tindak lanjuti untuk hearing dengan
komisi IV, Karena memang yang membidangi adalah komisi IV. Makin cepat makin
baik karena menyangkut psikolgis anak-anak kita,” tandasnya. (fat)