Diduga dari Material Pijar, Gunung Raung Keluarkan Cahaya ApiPPGA Raung

Diduga dari Material Pijar, Gunung Raung Keluarkan Cahaya Api

Cahaya api bewarna merah yang diduga dari material pijar Gunung Raung pada pukul 22.30, Minggu malam. (Foto : PPGA Raung)

KabarBanyuwangi.co.id - Hingga Senin (25/01/2021) dini hari, Gunung Api Raung di perbatasan Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, Jawa Timur terus menunjukkan aktifitasnya. Asap abu vulkanik terus menyembur dari dalam perut kawah Gunung Raung.

Meski sempat mengalami penurunan semburan vulkanik, kondisi aktivitas gunung yang fluktuatif ini kembali menunjukkan peningkatan aktifitasnya sejak Minggu malam.

Setelah menurun di ketinggian 400 meter, kini asap abu vulkanik kembali menyembur dengan ketinggian maksimal mencapai 500 meter dari atas puncak menuju arah timur.

Baca Juga :

Bahkan, dalam rekaman kamera CCTV Pos Pengamatan Gunung Api Raung di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi sejak pukul 18.00 – 24.00 WIB tadi terpantau mulai terlihat cahaya api berwarna merah yang memantul di kepulan asap abu vulkanik Gunung Raung.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo saat dikonfirmasi menjelaskan, cahaya api yang muncul tersebut dimungkinkan berasal dari material pijar erupsi gunung yang sudah mulai keluar dari perut gunung.

“Jadi itu asap yang di atas memantulkan cahaya dari kawah, dimungkinkan sudah ada material pijar dari erupsi di kawah,” ungkap Mukijo kepada KabarBanyuwangi.co.id melalui percakapan WhatsApp.

Meski terjadi peningkatan aktivitas magma, namun aktivitas masih dirasa belum meningkat secara signifikan. Secara umum, skala erupsi masih terpantau sama seperti hari-hari sebelumnya. Status gunung raung pun hingga kini masih sama yakni di level dua waspada.

“Bukan peningkatan yang signifikan, karena skala erupsinya masih sama seperti hari sebelumnya,“ tambah Mukijo.

Data PPGA Raung sejak pukul 18.00 – 24.00 WIB Minggu malam mencatat, selain semburan vulkanik dan cahaya api, Gunung Api Raung juga tercatat mengalami gempa hembusan sebanyak 56 kali dan gempa tremor sebanyak 56 kali dengan durasi 113 hingga 232 detik.

Masyarakat di kawasan lereng Raung diminta untuk waspada dan tetap melaksanakan aktivitas seperti biasanya sesuai rekomendasi jarak aman yakni dua kilometer dari Gunung Raung.

“Cahaya api sesekali masih terlihat sampai Senin dini hari ini,” pungkas Mukijo. (man)