Festival Kebangsaan Banyuwangi Gambaran Miniatur IndonesiaPemkab Banyuwangi

Festival Kebangsaan Banyuwangi Gambaran Miniatur Indonesia

Malam puncak Festival Kebangsaan yang digelar di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi. (Foto: humas/kab/bwi)

KabarBayuwangi.co.id – Ragam budaya, tradisi, dan adat istiadat dari berbagai suku yang ada di banyuwangi tersaji di malam puncak Festival Kebangsaan, yang digelar di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi, Sabtu malam (18/11/2023). Suguhan atraksi budaya masing-masing suku dan etnis yang ada di Banyuwangi, menjadi gambaran miniatur Indonesia. 

Banyuwangi dikenal daerah multikultur yang dihuni oleh banyak suku dan etnis. Tidak hanya suku asli – Osing, namun juga ada Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bali, hingga etnis Tionghoa dan Arab. Keragaman ini membuat Banyuwangi kaya akan tradisi dan budaya rakyat.

Di area Gesibu, terdapat stan-stan yang menyajikan seni budaya beragam suku dan etnis. Suku Jawa menampilkan pertunjukan wayang kulit, Bali dengan permainan musik bumbung rindik, Osing Banyuwangi menyuguhkan mocoan Lontar, disusul suku Mandar yang menampilkan tradisi pengantin adatnya. 

Baca Juga :

“Festival Kebangsaan menjadi simbol kerukunan dalam keberagaman masyarakat Banyuwangi. Di sini diikuti beragam suku dan etnis, pemuka lintas agama, dan kelompok budaya. Seolah-olah miniatur Indonesia bisa kita lihat di sini,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat menghadiri acara tersebut.

“Inilah Banyuwangi, walaupun beragam suku dan etnis yang ada di dalamnya, namun warganya inshaallah selalu tukun, guyub, dan saling membantu. Inilah modal Banyuwangi hingga beragam prestasi telah diraihnya,” imbuhnya.   

Dalam festival ini disajikan ritual penyatuan tanah dari masing-masing perwakilan suku. Ritual ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menjaga kerukunan di Bumi Blambangan.

“Harapannya ini bisa menjadi sarana edukasi bagi generasi muda dalam memahami konsep toleransi dan bersinergi, sehingga mereka bisa terhindar dari intoleransi yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” harap Ipuk.

Festival ini dipuncaki aksi doa bersama yang dipimpin oleh pemuka lintas agama. Dilanjutkan dengan menyantap kuliner nusantara dengan tradisi sajian kehormatan Atur Panjang khas Suku Mandar. Seluruh pengunjung terlihat guyub menikmati kuliner yang disajikan memanjang di atas meja secara bersama-sama.

Festival Kebangsaan digelar selama 4 hari sejak 16-19 November 2023, di areal Gesibu Blambangan dan Kampung Mandar. Tahun ini, festival kebangsaan mengangkat tema besar Selametan Bumi dengan tradisi adat Suku Mandar (Sulawesi Barat) yang diketahui mulai berdatangan ke Banyuwangi sejak abad ke-18 dan 19.

Sebelum puncak acara digelar, sejumlah agenda telah dilaksanakan. Mulai petik laut, pawai adat dan budaya, bazar kuliner nusantara, hingga workshop budaya. (humas/kab/bwi)