(Foto: humas/kab/bwi)
KabarBanyuwangi.co.id - Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang multikultur sehingga memiliki beragam budaya dan tradisi. Mengangkat kekayaan budaya dan tradisi dari berbagai suku dan etnis tersebut, digelarlah sebuah Festival Kebangsaan di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, 16-19 November 2023.
Tahun ini, tema besarnya mengangkat budaya dan tradisi Suku Mandar. Banyuwangi dihuni oleh warganya yang berasal dari beragam suku. Sebut saja suku Using, Mandar, Jawa, Bali, Madura, hingga etnis Tionghoa dan Arab.
“Banyak suku dan etnis yang ada
di Banyuwangi ini justru menjadi modal sosial bagi kami. Kerukunan yang
selama ini terbentuk kami tampilkan dalam sebuah festival seni,” kata Bupati
Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat (17/11/2023).
“Ini sebagai pesan bagaimana
beragam suku dan etnis di Banyuwangi bisa hidup berdampingan, rukun, guyub untuk
membangun daerah ini,” imbuhnya.
Pada tahun ini, festival mengusung
tema Selametan Bumi, mengangkat tradisi adat Suku Mandar (Sulawesi Barat).
Dikutip dari berbagai sumber, para pelaut Mandar mulai berdatangan ke
Banyuwangi, yang dulu disebut Blambangan, mulai abad 18 hingga 19. Tujuan
utamanya untuk berdagang.
Awalnya mereka tinggal di
Ulupampang, yang sekarang dikenal Muncar bersama para pedagang lain dari Bugis,
Melayu, Tionghoa, dan Arab. Kebijakan kolonial Belanda yang mengharuskan
pemukiman berdasarkan etnis, membuat mereka harus pindah, mendiami pesisir
Pantai Boom, yang kini dikenal sebagai Kampung Mandar.
Mereka dikenal memiliki tradisi
Petik Laut, sehingga mengawali festival ini, Petik Laut di Pantai Seranite,
Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi. Ritual ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
serta memohon berkah rezeki dan keselamatan.
Festival dilanjutkan dengan pawai
kebangsaan yang menampilkan parade busana daerah nusantara. Pawai ini mengambil
start dari pantai Seranit Kampung Mandar menuju finis di Taman Blambangan.
Selama pawai, mereka menampilkan atraksi seni dan budaya dari berbagai suku dan
etnis.
“Sangat menghibur. Bukan sekadar
pawai biasa, tapi ini menambah wawasan tentang budaya nusantara. Saya jadi tahu
kalau di Banyuwangi ada banyak sekali suku dan etnis,” kata Sumiati, salah satu
penonton.
Di area Gesibu, pengunjung juga
bisa mencicipi kuliner sedap di stand-stand kuliner yang disediakan.
Stand-stand ini menyuguhkan ragam kuliner khas berbagai daerah. Ada jajanan
tradisional Banyuwangi, cakwe dan sate taichi khas Tionghoa, nasi kebuli khas
timur tengah dan masih banyak lainnya.
Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik, M. Lutfi, menjelaskan, Festival Kebangsaan digelar selama 4 hari
di 2 lokasi, yakni areal Plengsengan Kampung Mandar dan Gedung Seni Budaya
(Gesibu) di RTH Taman Blambangan.
“Festival Kebangsaan juga dimeriahkan dengan agenda yang sarat edukasi. Ada workshop tradisi budaya oleh seniman kondang Didik Nini Thowok,” jelas Lutfi. (humas/kab/bwi)